All Chapters of Cinta Paksa Itu Manis atau Tidak: Chapter 21 - Chapter 30
50 Chapters
Bab 21 Duet Piano
Adela mengangkat kepala dan menoleh ke sekeliling. Terakhir dia melontarkan pandangan ke wajah Nissy.Nissy tidak sempat menyembunyikan senyuman bangga di bibirnya.Mungkin karena Nissy mengatakan sesuatu pada Nyonya Milen, sehingga Nyonya Milen mengundang dia ke sini untuk memberi pelajaran padanya di depan orang-orang.Adela enggan memainkan piano, sedangkan Nyonya Milen enggan melepaskannya.Susan dan Anson ingin bantu Adela, tetapi baru saja buka suara langsung ketakutan karena tatapan kejam dari Nyonya Milen.Susan pun menoleh ke arah Adela dengan ekspresi muram.Anson juga berbicara padanya dengan bahasa bibir, "Cara solusi sendiri saja."Adela mengalihkan pandangan dan menemui jalan buntu bersama Nyonya Milen.Suasananya menjadi sangat canggung!Saat ini Adela sudah tidak menaruh harapan pada Arson untuk membantunya.Meskipun sudah tidak menaruh harapan, hatinya tetap terasa sedih dan penuh bekas luka."Buat apa suruh Bu Adela main piano sendirian?"Tiba-tiba terdengar sebuah su
Read more
Bab 22 Mengumpamakan Dia Sebagai Pelacur
Adela mengangakan mulut, tetapi tak kunjung buka suara. Dia ingin mencari kesempatan untuk mengembalikan kalung itu kepada Arson.Saat ini Arson menjawab sebuah panggilan. Mungkin dia sedang membicarakan urusan kerja.Ekspresi wajahnya tetap begitu tenang. Setelah selesai telepon, dia meletakkan cangkir di meja, lalu berkata pada ayahnya, "Maaf, aku pergi toilet dulu."Habis bicara, dia berdiri dan berbalik pergi.Adela tertegun. Akhirnya kesempatan tiba, dia segera menyusulinya.Beberapa saat kemudian, Arson keluar dari toilet sambil menyeka tangan.Begitu mengangkat kepala, dia melihat Adela yang sedang berdiri di koridor dengan kepala tertunduk sambil melihat ponsel.Adela mendengar sesuatu, sehingga juga mengangkat kepala dan saling bertatapan sama Arson.Tatapan Arson sangat dingin dan tenang. Tatapan mereka sama sekali tidak menimbulkan gejolak padanya.Dia memasukkan kedua tangan ke dalam saku dan melewati sampingnya.Adela segera menyusulinya, "Pak Arson, ada yang mau aku berik
Read more
Bab 23 Tidak Akan Menaruh Harapan untuk Seumur Hidup
"Bu Adela suruh aku menyampaikan hadiah yang dia bawa kepada kalian."Arson tiba-tiba buka suara, lalu sembari menyerahkan kado hiasan yang Adela berikan padanya. Sini, serahkan kepada Nyonya Milen, "Nih, kadonya. Adela suruh aku mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan kamu dan ayah."Adela dan Nyonya Milen tertegun secara serempak.Saat Nyonya Milen sedang mengobrol sama para tamu barusan tadi, masih saja sesekali mengeluh pada mereka.Wanita dari keluarga miskin seperti Adela tidak tahu aturannya. Mana ada orang yang mengucapkan selamat dengan tangan kosong?Mungkin saking miskinnya sehingga tidak mampu membeli, tetapi ingin makan dan minum gratis di sini.Alhasil, sekarang Adela malah memberikan hadiah!Jelas Arson yang menghabiskan uang, sekarang malah Adela yang disegani.Adela merasa bersalah.Dia melirik Arson dan tidak tahu kenapa Arson berkata seperti itu.Saat Adela dipersulit oleh Nyonya Milen barusan tadi, Arson tidak mengatakan sepatah kata pun. Kenapa sekarang Ars
Read more
Bab 24 Nafsu Merokok Makin Kuat
Arson mendongak dengan tatapan yang dingin.Adela sudah menerobos kerumunan dan keluar dari ruangan.Sampai keluar dari pintu gerbang Keluarga Kilto, barulah dia meneteskan air mata.Tadi dia mengucapkan kata-kata itu dalam kondisi pikirannya kosong.Mungkin karena agak impulsif, tetapi memang isi lubuk hatinya.Barusan tadi terburu-buru keluar, saat angin menerpa wajahnya, dia baru teringat bahwa jaketnya berada di dalam rumah.Akan tetapi, dia juga tidak boleh kembali untuk mengambilnya dalam situasi sekarang ini.Dia memeluk erat dirinya dan berharap bisa menahan kedinginan saat ini.Tiba-tiba, sebuah mantel menutupi bahunya.Adela menoleh ke belakang dan melihat Jackson."Bu Adela, apa aku perlu memanggil taksi untukmu?"Orang yang membantunya sebanyak 2 kali pada hari ini adalah Jackson.Adela sangat berterima kasih padanya.Barusan tadi dia berdiri di depan pintu gerbang dan tidak tahan meneteskan beberapa butir air mata.Sekarang wajahnya masih terdapat air mata yang belum kerin
Read more
Bab 25 Anggap Dia Sebagai Pelacur Lalu Dia Apa?
Setelah menelepon Darius, Arson membalikkan badan dengan santai.Nissy yang berdiri tidak jauh darinya sedang menatapnya dengan sepasang mata yang berkaca-kaca.Barusan tadi Adela juga menangis.Saat Arson bilang dia adalah pelacur.Kata-kata seperti itu adalah sebuah penghinaan besar bagi seorang wanita.Apalagi Adela bukan pelacur.Dalam hatinya pasti bertambah sedih.Tangan Arson menopang pada pagar di belakang tubuhnya.Dia menatap Nissy dengan ekspresi tenang, "Ada apa?"Nissy seperti seorang murid yang tertindas.Setelah diberi perhatian, dia menjadi makin emosional.Air mata yang ditahan-tahan sontak bercucuran dan menangis terisak-isak.Dia berjalan ke depan Arson dan berkata, "Arson, cincin tunanganku hilang."Arson berkata dengan ekspresi tenang. Setelah terdiam 3 detik, dia bertanya, "Kenapa bisa hilang?""Itu ... saat ke toilet, aku sembari melepaskan cincin dan meletakkannya di pinggir wastafel untuk mencuci tangan. Setelah itu aku masuk ke ruangan, tapi saat aku keluar, c
Read more
Bab 26 Sama Sekali Tidak Tahu Malu
Setelah bertemu sama Darius secara tergesa-gesa pada malam itu, dia pikir itu akan menjadi yang terakhir kali.Akan tetapi, pada siang hari di beberapa hari kemudian.Ternyata Darius muncul di ruangan berlatih yang ramai.Adela sedang menyetel nada piano.Yenni berbisik di tepi telinganya, "Adela, ada seorang pria mau cari kamu."Dia tidak mengerti, sehingga menoleh ke samping dan melihat Darius.Di bawah pandangan banyak orang, dia gedebuk berlutut!Ketua tim juga tercengang saat melihat adegan ini dan bergegas menghampiri."Adela, apa yang terjadi?"Bagaimana mungkin Adela tahu?Dia segera berdiri dan mengulurkan tangan untuk memapah Darius dengan ekspresi gelisah, "Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu bangun, kamu berbicara dalam kondisi berdiri!""Adela, aku mengunggah fotomu ke internet dan memfitnahmu adalah balasanku karena mencintaimu, tapi nggak bisa mendapatkanmu! Aku tahu kamu nggak menggoda suami orang lain. Semua foto mesra pada hari itu adalah hasil editan dariku! Hal ini t
Read more
Bab 27 Hormonnya Meningkat Drastis
Keesokan harinya, Adela bergegas ke perusahaan Arson.Ini pertama kali dia menanjak ke tempat kerjanya.Sejak dulu dia adalah wanita yang tinggal diam di vila dan menunggu kedatangan Arson.Pak Rainer, sang asisten mengetuk pintu dan masuk ke ruang kantor CEO.Dia memberi tahu CEO yang duduk di belakang meja kantor bahwa ada seorang nona bermarga Milon ingin mencarinya.Sebenarnya Pak Rainer sangat gelisah.Jika tidak ada janji temu, biasanya CEO sama sekali tidak akan menghiraukannya.Akan tetapi, Nona Adela ini bertekad kuat dan benar-benar berhasil menakuti Pak Rainer.Akhirnya Pak Rainer menyetujuinya secara paksa dan datang bertanya pada Arson.Arson sedang menundukkan kepala untuk menulis sesuatu. Tidak sangka ternyata dia langsung menyetujuinya.Bunyi pena berdesir di kertas dan berkata dengan santai, "Biarkan dia masuk."Kelihatannya sejak awal dia sudah menantikan kedatangan Adela, sehingga sama sekali tidak merasa terkejut."Pak Arson."Saat Adela masuk ke ruangan, Arson suda
Read more
Bab 28 Dia Takut Mencederai Anak
Saat mereka di balkon pada malam itu, Arson bilang dia adalah pelacur.Adela tidak mungkin melupakan hal ini. Ini adalah penghinaan terbesar yang Arson berikan padanya.Setiap kali Adela teringat hal ini akan sangat marah dan sakit hati.Arson tertegun sejenak, lalu menggendong Adela.Adela sudah tahu apa yang ingin dia lakukan, tetapi ini adalah ruangan kantor."Apa kamu sudah gila? Kita sudah putus, kamu juga sudah punya tunangan ....""Hal itu juga nggak memengaruhi aku menidurimu!"Arson seperti tidak mendengarnya dan menggendong Adela ke depan meja, lalu meletakannya sekaligus menyapu semua dokumen di meja.Kertas berhamburan di lantai.Hati Adela juga kacau-balau.Pria seperti apa yang telah dia cintai?Tanpa prinsip dan batas. Meskipun dia sudah ada tunangan, juga bisa melakukan hal semacam ini padanya tanpa beban.Adela dibalikkan oleh Arson, sehingga perutnya mengenai pinggir meja.Awalnya Adela tidak ingin menuruti, tetapi saat ini dia malah berkeringat dingin.Saat pria neka
Read more
Bab 29 Apa Kamu Merasa Malu untuk Berhubungan Intim Bersamaku?
Arson mengerutkan kening.Mungkin karena tubuhnya menjadi bugar, sehingga kesabarannya juga jauh lebih baik dari biasanya.Dia menatap lekat pada Adela dan menjelaskan dengan nada yang tenang, "Ini adalah biaya pengobatan untuk teman sekolah Anson yang telah kamu cederai. Aku bayar padamu."Adela mengangakan mulut dan samar-samar merasa agak malu.Dia tidak tahu kenapa masalah ini bisa seperti ini.Meskipun dia bersikap pasif.Dia takut jika tidak menurutinya, malah akan membuat Arson marah dan berakhir mencederai anaknya.Akan tetapi, Adela juga tidak menyangkal bahwa dirinya menyukai pelukannya dalam sepanjang proses, bahkan agak nostalgia dan rakus.Saat Adela menundukkan kepala untuk membereskan diri, pikirannya sangat gelisah.Kemudian, dia mengambil tas di sampingnya dan membalikkan badan berjalan beberapa langkah, lalu tertegun."Pak Arson, aku nggak tahu kamu bagaimana, tapi aku merasa malu karena tindakanku yang nggak berprinsip. Aku berharap ini adalah terakhir kalinya, kalau
Read more
Bab 30 Bantu Aku Periksa Seseorang Bernama Adela
Akan tetapi setelah mengikutinya selama seminggu, kehidupan sehari-hari Adela sangat sederhana.Selain pergi ke orkestra, dia juga pergi ke rumah murid privatnya untuk mengajar.Terkadang Adela pergi keluar bersama Carla dan Susan untuk makan malam dan berbelanja. Ini hanya sekumpulan wanita dan tidak ada yang mencurigakan.Sekarang Susan telah kembali dan baru saja bergabung dengan perusahaan keluarganya untuk mengambil alih bisnis sederhana.Dia juga memiliki dua kakak laki-laki. Ayahnya lebih menyukai laki-laki daripada perempuan. Dia bilang akan mengizinkannya masuk untuk belajar, tetapi pada kenyataannya dia tidak memiliki persyaratan untuknya dalam hal pekerjaan dan setiap hari mendesaknya untuk mencari pacar.Di mata orang tua Susan, menikah dengan pria baik adalah prioritas utama seorang gadis.Susan juga ingin mencari seorang pria, tetapi dia belum pernah menemukan seseorang yang benar-benar cocok. Orang tuanya hanya menyukai uang dan setiap kali dia diperkenalkan kepada seseo
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status