All Chapters of Istri Kampungan Kesayangan Presdir : Chapter 41 - Chapter 50
87 Chapters
Sudah Resmi
"Emmm …" Santi menggigit bibirnya saat merasakan ada yang sobek di bagian tubuhnya.Perih dan juga panas menjadi satu di bawah sana. Santi bisa merasakan ada sebuah benda keras yang masuk ke dalam tubuhnya.Bima tak berani bergerak ketika melihat wajah istrinya yang tegang. Ekspresinya jelas sedang menahan sakit, meskipun dia sendiri juga merasa ujung senjatanya sedikit ngilu setelah berhasil menjebol pertahanan Santi."Apa itu sakit?" Bima mencium bibir Santi sekilas kemudian bermain di ceruk leher Santi sambil menunggu istrinya tersebut rileks."Ya, sedikit. Rasanya perih dan panas, tapi enak!" kata Santi sambil mengatur nafasnya. Bima bisa merasakan kaki Santi mulai rileks, dari yang awalnya menegang, kini sudah lemas lagi.Perlahan Bima mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur membuat Santi kembali menegang."Jangan hiraukan aku, Pak. Lakukan saja, aku nggak apa-apa!" Santi protes ketika Bima malah berhenti saat dirinya sedang menyesuaikan diri."Baiklah, aku akan pelan-pelan." B
Read more
Lihat Saja
"Kamu nggak usah takut, ada aku disini!" Bima yang menyadari ada sosok Rizwan di sana segera merangkul istrinya.Adam sendiri tak mengerti apa yang sedang dibicarakan anak dan menantunya itu. Dia hanya mengamati keduanya dalam diam.Namun Adam tak bodoh, dia bisa merasakan tatapan kebencian dari seorang lelaki yang hanya memiliki satu tangan itu."Ya udah kita pergi dari sini aja daripada bikin kamu nggak nyaman." Adam melihat wajah lesu Santi dan memilih mengajaknya pergi dari sana.Bima pun mengikuti saran Adam karena tak tega dengan istrinya. Dia ingat betul bagaimana dulu Santi pernah trauma akibat pemaksaan. Saat dengan Rizwan memang tidak sampai mengalami hal serupa, tapi demi antisipasi semua akan dilakukan oleh Bima."Siapa lelaki tua yang bersama mereka itu?" Rizwan bertanya pada Heni yang duduk dengannya."Aku juga kurang tahu siapa dia, Pak. Nanti akan aku cari tahu tentangnya," Heni mengamati sosok Adam yang berjalan bersama Santi dan Bima."Aku yakin kalau Bima ada di bal
Read more
Masa Lalu
"Jangan bertindak gegabah!" Adam melihat raut wajah Bima yang tampak sangat marah."Kenapa Papa baru bilang masalah ini sekarang?" Bima menatap Adam dengan lekat.Adam membenarkan posisi duduknya dan membuka ponsel miliknya. Dia menunjukkan sebuah foto pada Bima."Apa maksudnya ini?" Bima melihat foto seorang lelaki yang seumuran dengan Adam. Meskipun sudah tua, tapi wajah itu memang memiliki kemiripan identik dengan Rizwan, sehingga Bima bisa menyimpulkan bahwa itu adalah Hamdan, ayah dari Rizwan."Setelah mengetahui Sita bunuh diri akibat ulahnya, Hamdan mengalami gangguan mental. Dia berubah menjadi orang lain, kadang-kadang berteriak … memanggil nama Sita sambil menangis, kelakuannya sudah seperti orang gila. Itulah sebabnya dia dimasukkan ke rumah sakit jiwa." Adam menceritakan dengan serius tanpa kecuali. Masa lalu kelamnya."Rumah sakit jiwa?" Bima merasa ada yang aneh dengan hal tersebut."Lalu kenapa sekarang akhirnya Papa mau menceritakan hal ini?" tanya Bima lagi."Karena P
Read more
Pawang Iblis
“Tentu saja bukan. Ada masalah yang sebaiknya kamu nggak perlu tahu, tapi percayalah bahwa aku akan memberikan yang terbaik untukmu,” Bima yang tak mau membebani hari istrinya.Santi menatap dalam ke mata Bima, “Kalau kamu udah bicara begitu, aku bisa apa, Pak?” Buma bisa menangkap kesedihan yang tersirat dalam wajah istrinya. Sebisa mungkin Bima mencari cara untuk bisa memenangkan hati Santi agar percaya padanya.“Santi, kamu perlu ingat satu hal. Dalam satu kali dua puluh empat jam, kemungkinan kita akan terus bersama, apa kamu masih mau meragukan aku?” tanya Bima.“Ya, benar juga. Aku masih akan menjadi sekretarismu dan tahu apa saja yang kamu lakukan. Jika macam-macam, aku mungkin hanya akan menangis di sudut ruangan,” Santi yang tadinya semangat mendadak ingat siapa dirinya. Dengan status yang disembunyikan mana mungkin Santi bisa bertindak sebagai layaknya istri? Dia malah lebih tepat jika disebut sebagai simpanan yang tak punya hak apapun.Bima menarik nafas panjang dan meraih
Read more
Masuk Rumah
Gadis itu memejamkan matanya merasakan deru nafas sang suami yang menerpa telinganya. Dengan posisi telungkup seperti itu, Santi tidak bisa melakukan pergerakan dengan leluasa.Dia hanya bisa pasrah saat Bima mengecup leher belakangnya sehingga membuat bulu kuduknya meremang. Satu tangannya masih berada di bagian dada, menyusup di balik baju dan meremas salah satu kebanggaannya."Aku suka aroma tubuhmu!" Bima menurunkan resleting yang ada di punggung Santi secara perlahan.Punggung mulus itu terpampang nyata dan dengan sentuhan lembut jarinya, Bima membuat Santi merasa tergelitik. Tubuhnya menggeliat seiring dengan gerakan jari Bima."Emmhhh, Pak! Geli!!" protes Santi."Hemmm?" Bima hanya berdehem sambil menurunkan baju Santi hingga terlihat seluruh punggungnya.Kecupan demi kecupan diterima Santi di setiap inchi kulitnya hingga tanpa terasa tali yang menyangga benda padat itu sudah tidak pada tempatnya. Kait belakangnya sudah terlepas sehingga kecupan Bima menyeluruh ke bagian pungg
Read more
Junior Mau Nambah
Bima terkejut mendengar panggilan yang tertuju untuknya itu. Wajahnya mendadak merona dan tak bisa menggoda istrinya lagi.“Kenapa malah diam saja sih, Pak?” tanya Santi mulai kesal. Namun kemudian dia menangkap sinyal lain dari suaminya itu. “Ahhh, aku tahu kenapa kamu jadi seperti itu. Apa kamu merasa malu, Sayang?”Santi membalikkan posisi sehingga berada di atas Bima. Wajah merona itu makin terlihat jelas meskipun hanya dilihat sekilas saja. Seringaian Santi mulai muncul, ada niat untuk membalas perlakuan Bima yang tadi mempermainkannya.“Kamu terlihat tampan kalau sedang malu begitu, Sayang ..” bisiknya di telinga sang suami sambil memasukkan senjata suaminya ke dalam miliknya.“Aahhh, kamu!” Bima dibuat terkejut oleh kelakuan istrinya. “Kenapa jadi aku yang merasa jadi korban di sini?” racaunya seiring dengan gerakan Santi di atasnya.Desahan demi desahan terlontar dari bibir keduanya sampai terdengar ke luar kamar dimana ada Aldo sedang menonton televisi. Tadinya dia ingin meri
Read more
Istriku Cemburu
Mata Santi membulat sempurna melihat sang suami dibawa oleh wanita lain di depan matanya. Secara efektif dia langsung berdiri dan memisahkan keduanya dengan satu tarikan."Ini di kantor, tolong jaga sikapnya!" Santi menatap mereka secara bergantian."Dia ini siapa sih, Bim? Berani banget melarang kamu di perusahaan sendiri!" sahut Maura.Bima terkekeh geli mendengarnya. "Dia itu bukan melarangku, tapi sedang mengingatkanmu!" katanya santai."Loh? Kok aku, sih?" Maura tampak tidak suka karena Bima tak membelanya."Maaf, silahkan isi ini terlebih dahulu!" kata Santi saraya menyodorkan buku tamu kepada Maura.Maura melirik ke arah buku tersebut dan mengambilnya secara paksa. Setelah itu dia mengambil pulpen dan dengan gaya sombongnya, Maura menulis namanya di buku tersebut dengan huruf yang besar."Ohh, pantes aja!" Santi berubah tidak sejutek tadi. Dilihatnya tulisan Maura yang begitu besar hingga keluar dari garis. Santi sampai geleng-geleng kepala melihatnya."Sepertinya kamu perlu me
Read more
Mencoba Di Mobil
"Iya, tunggu bentar! Kenapa cepet-cepet gitu sih?" keluh Santi karena harus berjalan cepat mengikuti langkah sang suami yang lebar."Jadi kamu maunya gimana? Atau kamu lebih suka berdekatan dengan Septa daripada suamimu ini?" Wajah kekesalan tampak begitu jelas di wajah Bima.Santi memperhatikan tingkah suaminya itu dengan tersenyum geli. "Oh, ternyata ada yang sedang cemburu?" goda Santi.Bima menatap Santi kesal karena malah menggodanya. Tapi muncul pertanyaan dalam benaknya, apakah seperti ini rasanya cemburu? Bima bergidik ngeri ketika menyadari sudah cemburu pada bodyguard yang disewanya. Apakah pantas dia cemburu pada Septa?Santi memeluk lengan Bima dengan manja. Dia menoleh ke arah wajah sang suami dengan bibir mengerucut."Tentu saja aku lebih suka deket-deket sama kamu, Sayang," ujar Santi. Bima ingin sekali tersenyum, tapi rasanya berat. Dia masih kesal pada istrinya."Aku mau nonton boleh?" tanya Santi mengalihkan pembicaraan. Bima hanya mengangguk tanda setuju dan men
Read more
Mermaid
"Sayang …." Santi memekik ketika merasakan sesuatu yang hangat sudah menghisap miliknya."Apa kamu tidak menginginkannya?" Tanya Bima sambil menjulurkan lidahnya di bagian tersebut untuk memberikan sensasi yang berbeda. Santi tidak menjawabnya. Sebisa mungkin dia menahan suaranya agar tidak sampai terdengar oleh Septa yang ada di depan.Meskipun terhalang oleh sekat, tetap saja Santi merasa malu jika hal seintim itu terdengar oleh orang lain. Melihat ekspresi wajah istrinya yang berusaha sekuat tenaga menahan dirinya, membuat Bima semakin bersemangat untuk menaklukkan istrinya tersebut."Mari kita lihat seberapa kuat kamu menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara desahan yang menggairahkan itu!" tantang Bima yang saat ini mulai senang berfantasi melakukan hal itu di berbagai tempat.Santi mulai tidak tahan ketika tangan Bima memilin salah satu ujungnya sementara lidahnya masih terus bekerja di bagian yang lain.Tak cukup sampai di situ, Bima juga mulai menjelajahi area jalanan yang
Read more
Dia Bukan Lawan Kamu
“Maura!!” Bima menatap tajam ke arahnya karena mengatai istrinya gila.“Belain aja dia terus!” Maura kesal dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.“Apa aku salah bicara? Maafin aku kalau gitu, aku benar-benar nggak bermaksud buat bikin kamu marah,” ucap Santi tulus. Dia mengulurkan tangannya pada Maura untuk meminta maaf.Tentu saja Maura tidak menerima uluran tangan tersebut karena merasa tidak selevel dengan orang yang diketahuinya hanya sekretaris Bima. Dia hanya melirik sinis dan mulutnya komat kamit tidak jelas.Santi menarik kembali tangannya dan melihat telapak tangannya sekilas. Kemudian dilihatnya mulut Maura yang masih komat kamit itu.“Ahhh, ini air putihnya!” Santi menyodorkan segelas air putih sambil tersenyum. “Biasanya kalau udah baca mantra kayak gitu, butuh air putih untuk disemburkan,” imbuh Santi yang dulu sempat pergi ke orang pintar.“Hahahaha ….” Adam yang sedari tadi diam untuk menjaga imagenya sampai tak kuasa menahan tawanya mendengar ucapan Santi.Ber
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status