Semua Bab Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner: Bab 91 - Bab 100
100 Bab
Bab 91
"Apa menurutmu aku akan takut dengan Keluarga Stalin?" cibir Neo.Amy tertegun. Jika Neo hanya seorang dosen biasa, dia tentu tidak akan berani menyinggung Rafael.Selain berprofesi sebagai dosen, Neo menyembunyikan identitas putra ketiga pemilik Grup Pedro.Meskipun latar belakang Keluarga Pedro tidak sekuat Keluarga Stalin, mereka adalah perwakilan dari keluarga bangsawan generasi baru. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mereka semakin berpengaruh di dunia internasional. Oleh karena itu, kedudukan mereka mulai sedikit mengimbangi keluarga bangsawan generasi lama.Intinya, kalaupun dia menyinggung Keluarga Stalin, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa terhadapnya."Neo, kamu bilang kamu nggak akan menggunakan kekuasaan keluargamu selama masih menjadi dosen. Sekarang, apa kamu ingin mengingkari janjimu hanya demi seorang wanita?" tanya Amy dengan sedih.Ekspresi Neo terlihat datar, tetapi terlihat tekadnya yang bulat.Pandangannya terus tertuju pada kejauhan, cukup lama, lalu d
Baca selengkapnya
Bab 92
Sejak kejadian itu, Karina tidak bertemu Rafael selama beberapa hari. Mungkin Rafael dibuat sangat marah oleh Karina.Kali ini, Rafael mungkin tidak akan melihatnya lagi.Pada saat yang sama, Neo menghilang akhir-akhir ini karena dia mulai ada perjalanan bisnis.Hal ini malah membuat Karina merasa lega karena dia tidak perlu menghadapi Neo setelah kejadian itu.Karina merasa aneh jika harus tinggal di vila ini setelah bertengkar dengan Rafael. Terlebih lagi, Rafael juga menghindarinya. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk pindah kembali ke asrama kampus, kembali ke kehidupan normalnya.Karina mulai mengemas barang-barangnya ke dalam kotak kardus. Dia berencana menyewa jasa pindahan untuk memindahkan semua barangnya. Karina meletakkan kunci perpustakaan dan kartu hitam yang tidak pernah dia gunakan yang diberikan Rafael itu di meja ruang kerja Rafael.Dalam tiga bulan terakhir, kehidupannya kacau karena Rafael, tetapi sekarang akhirnya kembali ke jalur yang benar.Hanya saja, suasana h
Baca selengkapnya
Bab 93
Karina tiba-tiba tertawa. Dia awalnya mengira dirinya akan sangat marah, tetapi kali ini, dia malah sangat tenang. "Hari itu, bukankah kamu tanya padaku, kenapa aku kesal saat melihatmu?""....""Apa kamu tahu, hanya karena kamu tertarik padaku, aku menjadi wanita simpanan yang dibenci orang-orang? Aku bisa saja dikeluarkan dari kampus karena hal ini. Selain itu, kelak bagaimana aku bisa menikah? Hidupku jadi kacau karena kamu. Menurutmu, apa aku nggak akan kesal saat melihatmu?""Beraninya kamu menikah!" Poin yang diperhatikan Rafael selalu berbeda dengan Karina.Karina terlihat sedikit lelah, mengusap keningnya dan berkata dengan tenang, "Akan ada hari di mana kamu bosan denganku. Setelah itu, aku tetap harus menjalani hidupku, 'kan? Nggak mungkin aku nggak menikah."Sekalipun dia memilih untuk tidak menikah, keluarganya pasti tidak akan setuju."Siapa bilang aku akan bosan?" tanya Rafael dengan kesal.'Kenapa wanita sialan ini menganggapku sebagai pria nggak setia?'"Oh ya?"Karina
Baca selengkapnya
Bab 94
Rafael harus mengakui bahwa dia sekarang sangat terobsesi dengan Karina.Pada akhirnya, Rafael melepaskan Karina sebelum Karina kehabisan oksigen. Selanjutnya, dia menekan Karina dengan kuat ke dalam pelukannya. Sambil merapikan rambut panjang Karina, dia berkata, "Karina, seumur hidupku, aku hanya pernah membuat janji pada satu wanita, yaitu kamu. Aku bilang akan menikahimu dan nggak akan berubah pikiran."Perkataan yang penuh kasih itu sama sekali tidak membuat Karina tersentuh. Dia mendengus dan berkata, "Kamu berkata seperti nggak pernah berubah pikiran saja. Rafael, kamu kira aku bocah tiga tahun?"Mendengar itu, Rafael menjadi marah dan berseru, "Kapan bukan karena kamu aku berubah pikiran? Karina, kamu kalau bicara pakai logika!"Karina seperti tidak mau kalah, menengadah dan memelototi Rafael. "Karena aku? Kalau begitu, bisa saja kamu akan berubah pikiran untuk menikahiku karena aku, 'kan? Rafael, kamu pembohong! Kamu bilang nggak ingin melihatku lagi, tapi kenapa menarikku kem
Baca selengkapnya
Bab 95
"Bolos saja," ujar Rafael dengan santai."Rafael, kalau kamu nggak bersikap mendominasi bisa mati ya?" Karina terlalu kesal untuk berdebat dengannya lagi. 'Kenapa orang ini egois sekali sih?'Rafael menghentikan langkahnya, berbalik dan menatap Karina. Dia memikirkan kata-kata Karina barusan dengan serius untuk sesaat, lalu menjawabnya dengan serius, "Kalau aku nggak bersikap dominasi padamu, sepertinya bisa mati."'Kalau begitu, kamu mati saja!'Karina mengumpat di dalam hatinya.Namun, Rafael seperti seorang kaisar. Di matanya, perlawanan Karina sama sekali tidaklah berguna."Bisa cepat sedikit? Kenapa kamu lambat sekali, kelak perusahaan mana yang mau mempekerjakanmu?" ujar Rafael yang baru selesai mandi, mendapati Karina masih belum bersiap-siap dan malah berdiri melamun."Aku perlu siap-siap apa lagi?" tanya Karina dengan tidak kesal. Menurutnya, dia sudah selesai bersiap-siap.Rafael melihat Karina dengan saksama. Di pandangannya, Karina berpakaian sangat kekanak-kanakan, seperti
Baca selengkapnya
Bab 96
Tingkah kekanak-kanakan dua orang itu membuat Jeremy terus tersenyum canggung.'Mereka berdua saat nggak bersama, terlihat sangat elite, tapi kenapa bisa begitu kekanak-kanakan saat bersama?'Mobil melaju ke Mal Reufa, pusat perbelanjaan internasional yang besar. Meskipun tidak sebagus dengan merek-merek terkenal dan mahal di Parleen Street, barang-barang di sana jugalah tidak murah. Membeli satu pakaian di sana sudah setara dengan gaji pekerja kantoran selama sebulan."Lebih baik jangan beli di sini, deh." Karina terlihat tidak begitu senang, dia tahu bahwa harga pakaian di sini tidak murah.Selain itu, dia juga tidak akan bisa pakai ke luar.Rafael memandang Karina dengan kesal, "Pakaian-pakaian di sini sudah diambang batas yang bisa kutoleransi! Apa dengan memakai pakaian yang diproduksi secara massal dan di jual di kios-kios, kamu baru merasa senang?"'Bukankah wanita zaman sekarang senang mengenakan pakaian desainer terkenal? Kenapa dia sangat berbeda?'Karina menarik napas dalam-
Baca selengkapnya
Bab 97
Namun, setiap satu pakaian sudah setara dengan biaya hidup Karina selama dua atau tiga bulan. Di selalu merasa sangat sakit hati saat memakainya.Dia tidak punya pilihan selain memilih yang termurah. Ketika dia berbalik, dia melihat Rafael sedang menelepon, seperti sedang membahas kerjaan.Karina berjalan ke arah Jeremy dengan tenang dan bertanya dengan suara rendah, "Apa dia sangat sibuk hari ini?""Tuan Muda Rafael sangat sibuk setiap hari," ujar Jeremy."Serius?" Karina sedikit tidak percaya. Alasannya, sejak dia tinggal di vila, Rafael hampir selalu pulang lebih awal, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang harus lembur.Jeremy tersenyum dan berkata, "Nona Karina mengira dia sangat senggang?""Menurutku ... dia nggak sesibuk yang kubayangkan ....""Haha, Tuan Muda Rafael adalah CEO Grup Stalin. Dia harus menangani banyak kerjaan setiap hari. Sering kali, dia langsung tinggal di kamar kecil di kantornya."Karina pun bertanya, "Kalau sangat sibuk, kenapa dia masih pulang tepat
Baca selengkapnya
Bab 98
"Eh ...."Jeremy mengagumi kejelian Karina. Dia tersenyum canggung dan berkata, "Nona Karina, meskipun aku memuji memang ada niat untuk menyanjung Tuan Muda Rafael, tapi semua yang kukatakan itu benar.""Benar atau nggak, aku bisa melihatnya sendiri. Pak Jeremy, aku harap kamu nggak lupa diri dan membuat kesalahan karena merasa sangat pintar."Setelah mengatakan itu, Karina berjalan ke samping untuk lanjut memilih pakaian.Sementara Jeremy, dia terus menatap Karina sambil tersenyum penuh arti.Setelah selesai telepon, Rafael mengernyit ketika melihat Karina masih memilih pakaian. "Kenapa baru memilih begitu sedikit? Kenapa lambat sekali sih?" tanyanya.Karina tidak menganggapnya serius. "Sering kali wanita pergi ke mal itu hanya lihat-lihat, nggak beli apa pun."Dia sudah berbaik hati menjawab seperti itu."Kenapa hanya lihat-lihat? Kenapa nggak beli?" tanya Rafael lagi."Eh, ada banyak alasan .... "Sebagian besar karena kondisi keuangan yang kurang memadai, tetapi ada juga karena tid
Baca selengkapnya
Bab 99
Saat Karina hendak mengangkat, Rafael mendekat dan ingin melihat layar ponselnya. "Siapa yang telepon?" tanyanya.Karina merasa kesal dan menutup layar ponselnya. "Teman kampusku," jawabnya."Teman kampus?" Rafael mengernyit dan lanjut bertanya, "Pria atau wanita?""Wanita!"'Kenapa dia mengatur-ngatur hidupku sih?'Karina memelototi Rafael, lalu berjalan ke samping dan menjawab telepon, "Halo?""Karina, kenapa kamu nggak datang ke kelas hari ini?" tanya Safira."Ada urusan pribadi .... Kenapa? Dosen melakukan absensi?" tanya karina dengan gugup. Dosen yang kelasnya santai seperti ini sangat mengutamakan kehadiran para mahasiswa.Jika dia ketahuan membolos, dia mungkin akan gagal dalam kelas tersebut"Nggak kok, hanya putar film di kelas. Oh ya, ada hal bagus yang ingin kuberi tahu. Kamu harus tenang dan jangan terlalu bersemangat setelah mendengarnya," ujar Safira.Karina menjadi penasaran apa yang bisa membuat Safira begitu bersemangat. Safira pun melanjutkan ucapannya, "Pak Neo diun
Baca selengkapnya
Bab 100
"Aku nggak ada maksud seperti itu." Karina berbalik, dia tidak ingin melanjutkan topik ini dengan Rafael.Namun, sikap Karina itu dianggap Rafael sebagai jawaban ya.Rafael menatap Karina cukup lama, mengepalkan tangannya dengan erat dan melepaskannya. Dia melakukan ini beberapa kali. Setelah pergulatan di dalam hati berlangsung beberapa saat, pada akhirnya, dia melepaskan kepalan tangannya.Kekecewaan yang mendalam terpancar dari matanya. Meskipun begitu, dia masih tidak sanggup menyakiti Karina sama sekali."Ayo pulang," ujar Rafael yang suaranya terdengar begitu lelah.Melihat reaksi Rafael, Karina merasa sepertinya Rafael salah paham lagi. Namun, dia tidak tahu harus berkata apa untuk menghilangkan suasana canggung ini.Selain itu, dari awal sampai akhir, dia tidak berpikir dirinya telah melakukan kesalahan.Karina tahu bahwa Rafael begitu marah hanya karena otoritasnya telah diusik orang, bukan karena dia sendiri yang telah melakukan kesalahan.Meskipun berpikir seperti itu, ketik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status