All Chapters of Madu Untuk Mantan Mertua: Chapter 31 - Chapter 40
63 Chapters
BAB 31
“Saya tidak mengira akan melihat aktivitas romantismu, David.” Ucap tuan Budi Hartono dengan tawa ringannya.David yang baru sampai di hadapannya langsung tertawa pelan, “Bukankah kita tak perlu serius dalam bisnis dan memberikan sedikit bumbu cinta di dalamnya.”Mereka berdua tertawa hingga Anya tiba di hadapan mereka.“Budi, perkenalkan calon istriku, Anya Saraswati. Anya ayo perkenalkan dirimu dengan tuan Budi Hartono.”Anya yang mendengar itu terkejut, pemilik Hartono Group berada di hadapannya saat ini. Dia merupakan keluarga terkaya di indonesia saat ini yang memiliki perusahaan yang berkembang maju dan sukses. Anya berusaha mengumpulkan keberanian dan dengan senyum tenang, ia mengulurkan tangan. "Senang bertemu dengan Anda, Tuan Budi. Saya Anya Saraswati."Budi Hartono tersenyum hangat dan menjabat tangan Anya. "Senang bertemu denganmu, Anya. David benar-benar beruntung mendapatkan calon istri seperti kamu. Cantik dan pintar David sangat pandai memilih calon pendamping hidupny
Read more
BAB 32
Di kediaman Dimas, Regina yang datang berkunjung langsung mencari Dimas.“Dimana suamimu?” Tanya Regina dengan serius.“Ada di dalam kamar, bu. Sebentar aku panggilkan.” Ucap Anggun yang merasa aneh karena melihat wajah tak senang ibunya.Anggun segera pergi ke kamar dan memanggil suaminya itu.“Mas, ibu datang. Sepertinya dia sedang dalam suasana buruk.” Ucap Anggun memabngunkan suaminya yang sedang tidur siang tersebut.“Apa sih nggun, biarin aja. Aku masih mengantuk.”“Tapi mas..”Dimas tampak tak peduli dan masih melanjutkan tidurnya hingga sebuah air satu gayur mengenai wajah Dimas.“Anggun!” Teriak Dimas dengan marah tapi ternyata yang menyiram adalah ibunya.“Ibu.”“Dasar anak pemalas, aku menyuruhmu untuk belajar bisnis dan mencoba menyabotase perkebunan sawit malah kamu enak-enakan tidur siang.” Ucap Regina dengan marah.Dimas terkejut dan segera bangun dari tempat tidurnya, wajahnya masih basah oleh air. "Ibu, apa-apaan ini? Aku sudah mencoba yang terbaik!"Regina menatapnya
Read more
BAB 33
Lampu disko yang berkilauan dan musik keras yang menggema di seluruh ruangan menyambut Anya dan teman-temannya saat mereka masuk ke dalam club kelas atas yang gemerlap. Suasana di dalam sangat meriah, dengan banyak orang yang menari dan bersenang-senang di lantai dansa.Nersa memimpin mereka ke area VIP yang telah dipesan sebelumnya, tempat yang lebih tenang namun masih menawarkan pemandangan langsung ke lantai dansa. Mereka duduk dan pelayan segera datang untuk mengambil pesanan mereka.“Ini cukup menakjubkan,” ucap Anya sambil memandang sekeliling dengan takjub.Angel tersenyum dan memberikan Anya segelas minuman. “Ini untuk kita, Anya. Malam ini, kita hanya bersenang-senang.”Anya mengambil gelas itu dan tersenyum. "Terima kasih, Angel. Aku akan menikmati malam ini."Nersa mengajak mereka ke lantai dansa, di mana musik yang berdentum-dentum membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menari. Anya, meskipun awalnya merasa canggung, mulai terbawa suasana dan menikmati setiap d
Read more
BAB 34
Hari menuju ke pernikahan semakin dekat, melalui bulan demi bulan ternyata tidak selama yang Anya pikirkan karena dia merasa waktu berputar lebih cepat.Dan saat itu jugalah dia sudah mulai akrab dengan para pelayan di mansion saat ini bahkan dia sudah terbiasa dilayani oleh mereka.Seperti saat ini, dia sedang dibantu luluran untuk persiapan pernikahannya guna untuk memperhalus kulit tubuhnya.“Kulit anda semakin lembut dan kenyal, nyonya. Saya yakin ketika malam pertama tuan akan sangat terpesona.” Ucap pelayan dengan bergurau.Anya mendengar itu tersenyum sudah terbiasa dengan godaan para pelayan tersebut.“Jangan menggodaku, dia tak mungkin akan terpesona.” Ucapnya, karena David tidak akan menyentuhnya disaat malam pertama. Andai saja mereka semua tahu jika ini hanyalah pernikahan kontraknya dengan tuan mereka.Saat pelayan menyelesaikan luluran, Anya merenung tentang perubahan besar yang telah terjadi dalam hidupnya. Dari seorang wanita biasa menjadi calon istri seorang pria berp
Read more
BAB 35
Pagi itu, Anya terbangun dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa hari ini akan menjadi salah satu hari paling penting dalam hidupnya, meskipun pernikahan ini dimulai dari perjanjian. Para pelayan dengan cekatan membantu Anya bersiap-siap, mulai dari mandi hingga mengenakan gaun pengantin yang indah. Angel, Nersa, dan Mila juga sibuk mempersiapkan diri mereka sebagai bridesmaid. Mereka memastikan setiap detail gaun dan penampilan mereka sempurna untuk mendampingi Anya di hari besarnya. Anya duduk di depan cermin, melihat bayangan dirinya yang cantik dengan gaun pengantin berwarna putih gading yang elegan. Rambutnya ditata dengan indah, dihiasi dengan tiara kecil yang berkilauan. Makeup yang lembut menonjolkan kecantikan alami Anya, membuatnya tampak mempesona."Aku merasa gugup," ujar Anya dengan suara pelan, melihat teman-temannya melalui cermin.Nersa tersenyum dan memegang tangan Anya dengan lembut. "Itu normal, Anya. Ini adalah hari yang besar, tapi kamu akan baik-baik saja.
Read more
BAB 36
Sehari setelah pernikahan, Anya dan David pergi ke Paris untuk satu minggu kedepan untuk bulan madu.Sebenarnya bukanlah bulan madu yang dibayangkan orang-orang, namun hanya liburan tanpa pengantin baru lain rasakan.Perjalanan dengan jet pribadi milik David adalah pengalaman baru bagi Anya. Dia duduk di kursi yang nyaman, melihat pemandangan awan dari jendela, sambil menikmati suasana yang ada. David, di sebelahnya, sibuk dengan laptopnya, menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda.Setibanya di Paris, mereka disambut dengan angin sepoi-sepoi dan pemandangan menakjubkan kota yang terkenal dengan keindahannya. Mereka tinggal di sebuah suite mewah di salah satu hotel terbaik, dengan pemandangan langsung ke Menara Eiffel.Hari pertama mereka di Paris, mereka berjalan-jalan di Champs-Élysées, menikmati pemandangan indah dan suasana romantis kota. Mereka mengunjungi beberapa butik terkenal dan menikmati makan malam mewah di restoran dengan bintang Michelin.“Kamu suka Paris?” tanya Da
Read more
BAB 37
Setelah malam panjang yang panas, Anya terbangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa remuk terlebih bagian bawahnya yang nyeri seperti dia masih perawan.“Sial, miliknya lebih besar dari Dimas.” Gumam Anya yang berusaha bangkit dari tidurnya.Dia melihat sekeliling tidak ada David di dekatnya, dia tak tahu kemana perginya pria itu hingga dia memilih untuk masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah mandi dan mengenakan pakaian bersih yang sudah tersedia di kamar mandi entah sejak kapan, Anya merasa sedikit lebih segar meskipun rasa nyeri masih ada. Ketika keluar dari kamar mandi, dia melihat David sudah kembali dan sedang duduk di kursi dekat jendela dengan secangkir kopi di tangannya. Dia tampak tenang, namun sedikit cemas.Anya hanya diam dan berusaha untuk tidak membahas hal kemarin hingga David memperhatikannya.“Ayo sarapan, aku sudah membawanya dari bawah.” Ucap David pada Anya.Anya mengangguk meskipun rasanya agak canggung ketika mengingat tadi malam mereka melakukan hubu
Read more
BAB 38
“Dimas!!!!” Suara menggelegar Regina di rumah putranya tampak mengejutkan pasangan itu.“Ibu, kenapa pagi-pagi teriak seperti ini? Malu di dengar tetangga. Tenangkan dirimu lebih dulu bu” Ucap Dimas yang langsung menemui ibunya itu.Nafas Regina naik turun bahkan matanya memerah karena emosi, “Bagaimana bisa aku tenang!!! Ayahmu ternyata menikah lagi dijakarta!” Seru Regina dengan emosi.Dimas yang mendengarnya terkejut, “Apa?! Ibu bagaimana kamu tahu? Mungkin saja ini hanyalah kabar bohong untuk menghancurkan keluarga kita.” Ucap Dimas.Regina langsung menunjukkan story david di nomor W*tshapnya.Dimas langsung mengambil ponsel milik ibunya dan melihat dengan jelas apa yang diposting ayahnya.Disana ayahnya memposting foto seorang wanita dengan dress, wajah wanita itu tampak tak terlihat hanya bagian rambut panjangnya dan bahu kecilnya yang terlihat. Sangat jelas ayahnya sedang bersama wanita muda dan caption yang bertuliskan “My Honey is Honeymoon” Tersebut membuat semua orang akan b
Read more
BAB 39
“Ini malam terakhir ya?” Ucap Anya sambil menikmati teh disamping David menikmati pemandangan menara eiffel di jendela hotel mereka .Tidak terasa sudah lama mereka jalan-jalan di kota romantis ini, Anya sangat puas terlebh David yang selalu mengikuti keinginannya.“Ingin menambah hari?” Tawar David sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Anya. Selama satu minggu ini hubungan mereka semakin dekat bahkan Anya sudah terbiasa dengan sentuhan fisik dari pria itu tanpa terganggu.“Aku ingin tapi pekerjaanmu sudah menunggu, jangan kira aku tak tahu beberapa hari kamu selalu di telepon oleh sekretaris mu tentang pekerjaan mendadak yang harus kamu tangani.” Ucap Anya sambil menatap pria itu.David tersenyum, “Apakah pendengaranmu sangat baik? Aku sudah berusaha menjauh darimu.” Ucapnya lalu tertawa.Anya juga ikut tertawa, “Mungkin bakat setelah Dimas berselingkuh, jadi telingaku semakin menajam.” Canda Anya.David tersenyum, “Aku tidak akan berselingkuh darimu.” Ucap David dengan tenang na
Read more
Bab 40
“Mba, aku dengar kamu punya madu ya? Jai souvenir yang suami mba kasih kemarin itu souvenir pernikahan?” Ucap salah seorang tetangga pada Regina saat mereka bertemu dengan Regina di jalan.Regina tak menjawab pertanyaan yang seolah mencemoohnya itu, sangat menyesal dia lewat sini terlebih mereka sedang berkumpul seperti tidak ada kerjaan dirumah mereka.“Sepertinya itu karmanya, katanya dulu dia menyuruh anaknya buat memadu istri pertamanya. Padahal baru enam bulan sudah dipaksa buat hamil. “ Bisik salah seorang ibu lain disana.Regina mencoba menahan emosinya, tidak ingin memberikan kepuasan kepada para tetangga yang tampaknya senang mencemoohnya. Dia berdiri tegak, menunjukkan ketenangan meskipun hatinya bergejolak."Terima kasih atas perhatian kalian," ucap Regina dengan tenang, namun tegas. "Tapi, urusan keluarga kami bukan untuk dibahas di jalanan."Tanpa menunggu tanggapan, Regina melanjutkan langkahnya, meninggalkan para ibu-ibu yang terkejut dengan sikap tegasnya. Sesampainya
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status