All Chapters of Madu Untuk Mantan Mertua: Chapter 11 - Chapter 20
63 Chapters
BAB 11
Anya mengira setelah pulang dari butik dia akan kembali apartemen dan bebas. Ternyata apa yang dia pikirkan salah.“David, kenapa kita berhenti disini?” Tanya Anya pada David.Tapi pria itu hanya tersenyum tipis dan keluar dari mobil begitu saja. Anya pun dengan enggan mengikuti David keluar dari mobil.Anya merasa sedikit canggung saat mengikuti David masuk ke restoran mewah itu. Para pengunjung lainnya yang menggunakan setelan jas dan gaun indah membuatnya merasa kurang sesuai dengan pakaian kerjanya. Namun, David tampak tidak terpengaruh dan terus berjalan menuju meja yang sudah dipesan sebelumnya.Setelah mereka duduk, seorang pelayan datang dengan menu, namun David langsung memberi isyarat bahwa mereka tidak membutuhkannya. “Saya sudah memesan makanan sebelumnya,” kata David kepada pelayan.Anya menatap David dengan bingung. “Kenapa kita disini?”David tersenyum, kali ini senyum yang lebih hangat. “Aku pikir kamu membutuhkan sedikit hiburan setelah semua yang kamu alami. Makan ma
Read more
BAB 12
Hari pernikahan Dimas tiba, cuaca yang sedikit mendung menambah ketenangan di hati.Anya yang berhias dengan gaun indah berwarna marun dengan berlian yang menghiasi leher dan telinganya menambah kesan glamour.Tak ada rasa sedih ataupun senang di wajahnya yang ayu, hanya ada ketegasan dan ketidakpedulian disana.Dengan dijemput oleh orang suruhan David, Anya mulai berangkat ke acara pernikahan yang berlangsung di rumah Dimas dimana dibangun untuk hadiah pernikahannya dengan pria itu.“Non kata tuan jika nanti tidak sanggup kita bisa kembali lebih dulu.” Ucap supir itu pada Anya.David mungkin khawatir jika Anya tak sanggup melihat Dimas yang masih menjadi suaminya mengucapkan sumpah janji pernikahan dengan wanita lain.“Aku tak lemah hanya karena itu.” Ucap Anya dengan datar.Dan pria itu terdiam dan mengangguk, tidak ada obrolan lagi di sana hingga Anya sampai di halaman rumah yang sudah diubah menjadi acara pesta pernikahan.Senyum miring Anya terbit, ternyata acaranya tak lebih bes
Read more
BAB 13
Bandara internasional soekarno-hatta, tempat pertama kali Anya menginjakkan kakinya di jakarta.Dia mulai menjalani kehidupan barunya disini, meskipun dia masih satu minggu lagi untuk masuk ke kantor karena untuk proses pemindahannya. Dia memilih untuk berangkat lebih cepat.“Kota baru kenangan baru.” Gumamnya sambil melihat cerahnya cuaca di ibu kota.Dia mulai menarik kopernya untuk keluar bandara menuju ke apartemen yang dia sewa secara online.Dengan menggunakan taxi, dia pergi menuju tempat untuk dia bisa beristirahat.“Daerah mana, non?” Supir taxi itu bertanya saat Anya sudah masuk ke dalam mobil."Ke daerah Thamrin, Pak," jawab Anya dengan senyuman, menyebutkan alamat apartemen yang sudah dia sewa.Supir taksi mengangguk dan mulai melajukan kendaraannya. Sepanjang perjalanan, Anya memandangi pemandangan kota Jakarta yang ramai. Meskipun ada perasaan canggung karena berada di kota yang sama sekali baru baginya, Anya juga merasa antusias dan berharap bisa menemukan kebahagiaan se
Read more
BAB 14
Menikmati sisa liburannya sebelum bekerja, Anya memutuskan untuk pergi ke jakarta aquarium. Di hari biasa tempat ini tidak terlalu ramai membuat Anya bisa menikmati pemandangan ikan yang luar biasa dengan bebas.Dengan memakan es krim sambil berjalan-jalan Anya menikmati semuanya dan bisa melupakan beban masalahnya saat ini.Tapi saat dia berbalik menatap ke belakang, dia terkejut saat melihat pria kemarin yang menolongnya dari copet ternyata juga berada disini.“Hei, kamu yang kemarin kan?” Tanya Anya dengan ramah sambil mendekati pria itu.Pria itu, Alex, tampak terkejut saat Anya menyadari dia ada disini.“Iya, kamu juga ada disini?” Ucap pria itu dengan berusaha santai dengan Anya.Anya tersenyum, merasa sedikit lega melihat wajah yang dikenal di tempat umum seperti ini. "Ya, aku sedang menikmati waktu luang sebelum mulai bekerja minggu depan. Kamu sendiri sedang apa di sini?"Alex tersenyum, mengangkat bahu dengan santai. "Aku juga sedang menikmati hari libur. Kebetulan aku suka
Read more
BAB 15
“Kenapa pergi lagi sih, Mas.” Ucap Regina pada David yang saat ini akan pergi ke Jakarta.Dimas belum ada dua minggu disini tapi sudah ingin pergi lagi.“Aku kerja.” Jawab David sambil memasukkan pakaiannya ke dalam koper, dia sudah terbiasa melakukannya sendiri tanpa bantuan siapapun bahkan melarang istrinya sendiri untuk membereskan pakaiannya.“Kapan pulang lagi? Aku masih merindukanmu, bahkan aku belum mendapatkan nafkah batin denganmu.” Ucap Regina dengan nada yang merajuk.David menghela nafasnya lalu melirik ke arah wanita itu, “Katakan apa yang kamu inginkan?” Tanyanya dengan nada suara yang datar, dia hidup tidak sebentar dengan wanita itu sehingga tahu apa yang dia inginkan.Regina tersenyum, “Mas, aku membutuhkan perhiasan dan mobil baru. Aku malu dengan teman arisanku, mereka semua selalu pamer perhiasan baru dan mobil baru mereka.” Ucap Regina sambil memeluk lengan suaminya itu.David menatap Regina dengan ekspresi datar. Dia sudah terbiasa dengan permintaan-permintaan se
Read more
BAB 16
Setelah menikmati liburan di jakarta dan melupakan hal pahit di hidupnya, Anya mulai masuk kerja dengan senyumnya.“Ini adalah ruangan anda sebagai manajer pemasaran, dan setelah makan siang nanti anda akan bertemu dengan CEO untuk membahas pekerjaan anda lebih lanjut.” Ucap Gina, ketua tim pemasaran yang akan menjadi rekannya nanti.“Terima kasih Gina, dimana aku harus menghubungimu jika aku perlu?” Tanya Anya dengan tenang.Gina tersenyum, “Ruangan saya dan rekan ada di sebelah anda, Bu Anya. Anda tinggal memanggil saya atau bisa menghubungi nomor-nomor rekan yang telah saya taruh di meja anda berdasarkan jobdesk mereka sehingga anda tahu kemana anda akan menghubungi.”Mendengar penjelasan Gina, Anya puas dengan inisiatif dari Gina.“Terima kasih, jika begitu aku akan menata barangku. Kamu bisa pergi.” Ucap Anya.Setelah Gina meninggalkan ruangan, Anya mulai menata barang-barangnya. Ruangan baru ini terasa seperti awal yang segar, tempat di mana ia bisa benar-benar fokus pada karier
Read more
BAB 17
“Apa?!”Anya yang tadinya santai menonton film di apartemennya langsung terkejut saat melihat pesan dari Aditya jika dia akan bertemu dengan kolega penting.“Kenapa sangat mendadak sekali, aku juga baru sehari bekerja.” Gumam Anya dengan sedikit panik.Dia benar-benar belum siap dan langsung membuka laptopnya dan mempelajari perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan mereka dan mempelajari bisnis yang akan mereka lakukan bersama.“Tapi aku seperti tak asing melihat nama perusahaan ini.” Gumam Anya.Meskipun dia juga tahu perusahaan pusatnya sekarang juga memiliki nama seperti nama belakang mantan suaminya.Tapi nama perusahaan ini seperti milik sebuah keluarga besar, PT. D”Baskara Prima.Nama yang hampir mirip tapi berbeda dalam bisnis yang dijalankan. “Aku penasaran apakah ini perusahaan keluarga tuan Aditya?” Gumam Anya dengan serius.Lalu dia melanjutkan mempelajari bisnis yang akan mereka lakukan dari pdf yang Aditya kirimkan padanya.Anya terus mempelajari informa
Read more
BAB 18
Zendaya terdiam dan masih membaca dokumen penolakan gugatan cerainya yang telah dibantah oleh Dimas.Tangannya mengepal, apalagi dia belum diberitahu oleh pengacaranya tentang masalah ini.“Pengacaraku belum mengatakan apapun, jadi aku tak bisa mempercayai hal ini.” Ucap Anya dengan serius lalu menaruh dokumen itu kembali ke meja David.David yang melihat itu tersenyum dan tepat saat itu juga Anya menerima panggilan dari pengacaranya.Anya menatap ke arah David sebelum akhirnya mengangkat panggilan tersebut.“Halo, nona Anya?” Suara pengacaranya terdengar dari seberang sana.“Halo, Pak Surya. Apa ada masalah dengan gugatan cerai saya?” tanya Anya sambil masih melihat ke arah David yang berada di depannya..Pengacaranya, Pak Surya, terdengar agak ragu sebelum menjawab, "Saya minta maaf, Nona Anya. Saya baru saja mendapat pemberitahuan bahwa pihak Dimas telah mengajukan banding dan sementara waktu gugatan cerai Anda ditolak oleh pengadilan agama."Anya merasa darahnya mendidih mendengar
Read more
BAB 19
Anya masih merenung di ruang kerjanya, dari kemarin dia sudah tidak fokus tentang pembicaraannya dengan David terakhir kali.“Bu Anya, HRD memanggil anda.” Ucap Gina yang membuat Anya tersadar dari lamunannya.“Baik, terima kasih Gina.”Gina mengangguk dan pergi lagi ke meja kerjanya, sedangkan Anya mulai berjalan pergi ke ruangan HRD.“Apakah anda memanggil saya?” Tanya Anya pada wanita dengan tubuh berisi yang saat ini memiliki status sebagai HRD di kantor pusat ini.“Iya, silahkan duduk, bu Anya.” Ucap wanita itu dengan nada dingin.Sepertinya Anya tahu mengapa wanita itu bersikap seperti ini padanya, pasti Aditya sudah membahas masalah gaji karyawan di tim pemasaran kemarin dengan HRD.Anya duduk dengan tenang di depan meja HRD, mencoba tetap terlihat tak tahu apapun.Ibu Ratna, HRD yang saat ini Anya hadapi sedang mengamati Anya dengan pandangan tajam. "Saya mendapat laporan dari Pak Aditya mengenai beberapa keluhan dari tim pemasaran tentang gaji dan bonus yang tidak sesuai. Apa
Read more
BAB 20
Anya shock dengan apa yang dikatakan oleh mantan ayah mertuanya itu. Dia menatap pria itu seolah dia adalah orang gila saat ini.“Bagaimana?” Ucap David yang membuat Anya menghela nafasnya.“Aku belum bisa menandatangani ini sebelum aku tahu siapa target mu untuk balas dendam.” Ucap Anya dengan serius.David mendengar itu langsung membenarkan posisi duduknya hingga kedua tangannya menyatu di depan meja restoran tersebut.“Regina.” Ucap David dengan serius.Anya tersentak kaget mendengar hal itu, perkiraannya sangat jauh dari bayangannya.“Kau serius?!”David mengangguk, “Aku tak pernah bercanda, Anya. Jika kamu menyetujui kerjasama ini kamu juga bisa membalaskan dendam mu padanya yang selama ini menyakitimu dengan perkataan dan perlakuannya.” Anya terdiam, memproses informasi yang baru saja diberikan oleh David. Perasaannya campur aduk antara kaget, tidak percaya, dan penasaran. Regina, wanita yang selalu menyakitinya dengan kata-kata dan perlakuan kejam selama pernikahannya dengan D
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status