All Chapters of REINKARNASI PENDEKAR IBLIS: Chapter 21 - Chapter 30
78 Chapters
Bab. 21 Lu Fei Terlibat? 
"Ada apa?" tanya Lu Bao. "Aku akan membantu mu agar kau menjadi seorang partarich. Bagaimana?" tawar Lu Fei. Dia menatap curiga ke arah Lu Fei. Dia ragu menerima tawaran itu karena Lu Fei adalah salah satu orang yang paling Lu Bao benci. Apalagi mereka pernah bertengkar di pengadilan. Terasa aneh tiba-tiba saja Lu Fei ingin berpihak kepada dirinya. Lu Bao menyipitkan matanya. Lu Fei terlihat sangat santai. Padahal dia datang sendirian. Itu sangat tidak masuk akal. "Kenapa kau menawarkan ini padaku? Padahal kita adalah musuh. Apa yang sebenarnya kau rencanakan?" tanya Lu Bao. "Aku hanya ingin mengamankan kehidupanku di sekte Bintang Berpijar ini.""Apa yang aman? Kau kira dengan aku yang terpilih. Itu akan membuat kau mendapatkan hidup yang lebih baik. Kau salah besar. Aku tidak akan punya niatan memberikan apapun padamu kalau aku yang menjadi partarich."Lu Fei menjentikan jarinya. Tidak lama kemudian dua orang masuk ke dalam ruangan membawa satu orang dan orang itu dilempar ke de
Read more
Bab. 22 Kejamnya Lu Fei
Semua orang dikagetnya dengan kabar kematian Lu Zhang. Itu sangat menghebohkan sekte Bintang Berpijar. Hanya saja ada yang lebih mengejutkan lagi yaitu Lu Zhang bukan mati karena sakit, tetapi dia dibunuh. Yang membunuh Lu Zhang adalah Lu Dong yang merupakan anak kandungnya sendiri. Semua orang banyak yang tidak menyangka dengan kejadian ini. "Aku tidak melakukan itu! Saat aku masuk ke dalam ruangan. Ayah sudah meninggal lebih dulu. Aku yakin ada yang ingin menjebakku," bantah Lu Dong. Dia membantah semua itu. Hanya saja ada saksi yang melihat kalau Lu Dong sedang memegang sebuah pisau yang penuh dengan darah. Saksi itu adalah tiga orang alchemis yang berniat mengecek keadaan Lu Zhang. Saat membuka pintu ruangan, mereka dikagetkan dengan apa yang mereka lihat. "Aku bersumpah demi Langit! Aku tidak melakukan itu," bantah Lu Dong lagi. "Semoga orang bisa mengelak, tetapi bukti tidak bisa berbohong. Semuanya sudah jelas kalau kau yang membunuh ayah. Kau ... ah, aku tidak bisa berkata
Read more
Bab. 23 Pelantikan Lu Bao
Alchemis itu pun langsung menyerah dan meminta Lu Fei untuk melepaskan dirinya. Lu Fei melakukan apa yang sudah dia janjikan. Dia memberikan minum kepada Alchemis itu. Awalnya Alchemis itu berencana untuk melarikan diri, tetapi dia langsung mengurungkan niatnya. Tidak ada yang bisa dia lakukan karena rumah kecil itu sudah diawasi oleh banyak orang yang ada di luar sana. "Apa yang kau inginkan?" tanya Alchemis itu."Tidak terlalu sulit untuk kau menerimanya. Aku hanya ingin kau menjadi bawahanku."Alchemist itu ragu karena dia sudah bersumpah setia kepada kaisar. Dia adalah salah satu Alchemis yang diandalkan di kekaisaran. Tentu saja untuk memutuskan hubungan dengan pihak kekaisaran sangatlah berat untuk dirinya. Hanya saja dia tidak dibuat memilih karena kalau dia tidak menerima tawaran lu Fei, maka dia akan dibunuh. Mati atau memutuskan hubungan dengan kekaisaran dan bergabung dengan pihak lain. Alchemis itu terdiam cukup lama, lima menit. "Sial! Aku tidak bisa membuat pilihan,"
Read more
Bab. 24 Kekacauan Terjadi
Keributan pun terjadi. Yang dianggap menjadi dalang adalah Lu Dong. Tentu saja ini bukan hal yang sulit bagi sekte Bintang Berpijar untuk mengatasi keributan, menurut mereka. Mereka bisa berpikir begitu karena jumlah penyerang kurang dari 20 orang cultivator termasuk Lu Dong. Yang terasa kuat hanya ada 4 orang selain Lu Dong."Terima kasih," ucap Lu Dong. Dia lanjut berlari. Dia mengincar Lu Bao sebagai target. Para tetua yang ada di sana langsung ingin menghentikan Lu Dong, tetapi mereka ditahan oleh 4 orang yang tadi. Jumlah mereka ada lima, tetapi mereka dihadang oleh empat orang. Mereka dipaksa untuk bertarung lebih dulu. Dua tetua lainnya tidak membuat tindakan. Mereka hanya duduk. "Bantu kammi!" pinta Xia Ding. "Ini bukan urusan ku. Ini urusan keluarga karena itu aku lebih memilih untuk tidak bertindak kecuali mereka melukai para anggota sekte Bintang Berpijar lainnya," jawab tetua itu. Xia Ding berdecak kesal. Dia tidak memaksa lebih lanjut. Memang ada tetua yang memang tid
Read more
Bab. 25 Kematian Kedua calon Patriarch
Satu jam berlalu dan keadaan masih tetap sama. Yang berbeda hanyalah ada beberapa orang yang tewas diantara mereka yang bertarung. Melihat itu Shuang Lu ingin maju. Dia ingin membantu pihak sekte Bintang Berpijar, tetapi Ye Du menahannya. Tatapan Ye Du sangat tajam, itu membuat Shuang Lu merinding. "Kenapa kau menghentikanku? Kalau dibiarkan, akan lebih banyak korban yang jatuh. Kau ingin melihat sekte ini hancur oleh pihak luar?" tanya Shuang Lu. "Pihak luar? Keduanya sama-sama pihak sekte Bintang Berpijar. Membela salah satunya, itu membuat kau terlihat membela salah satu pihak. Memangnya pihak mana yang kau anggap sebagai pihak yang benar?" Ye Du bertanya balik. Shuang Lu terdiam. Dia tidak bisa menjawab. Dia tidak merasa ada pihak yang benar. Meski, dari luar terlihat pihak Lu Dong yang salah. Dia membunuh ayahnya sendiri. Wajar kalau dia akan dihukum mati. Hanya saja Shuang Lu tidak yakin kalau Lu Dong setega itu membunuh ayahnya sendiri. "Aku tidak tahu," jawab Shuang Lu. "
Read more
Bab. 26 Keberuntungan Xia Ding
"TIDAK! Aku tidak berminat," tolak Lu Fei. Xia Ding kaget. Baru kali ini ada orang yang menolak ketika ditawari menjadi patriach. Xia Ding tidak habis pikir. Padahal kalau Lu Fei meneirma, dia tidak ada saingan sama sekali. Lu Fei adalah calon tunggal. Tidak ada yang boleh menolak karena hanya Lu Fei anak Lu Zhang yang tersisa. "Kenapa? Hidupmu akan menjadi lebih baik saat kau menjadi patriarch. Semua yang kau inginkan bisa kau dapatkan. Hidup yang mewah sudah menantimu," bujuk Xia Ding. "Kalau begitu, kau saja yang menjadi partarich. Aku tidak tertarik."Xia Ding terus membujuk Xie Shi. Sayangnya bujukan itu tidak mengubah keputusan Lu Fei. Xia Ding pun pulang. Dia pulang dengan kekecewaan. Dia harap kalau tidak ada yang terjadi beberapa hari ke depan. Dia akan memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. Xia Ding merasa kalau dia harus menemukan pengganti Lu Zhang secepat mungkin. "Siapa yang paling cocok menjadi patriarch?" gumamnya. Hanya satu nama yang terpikirkan ole
Read more
Bab. 27 Ayo Turun
Tiga hari kemudian, ada dua kematian tetua lagi. Xia Ding langsung mengumumkan kalau dirinya yang akan menjadi patriarch. Tetua yang tersisa hanya ada 4 orang lagi. Diantaranya ada Xia Ding sendiri, Ye Du, Shuang Lu dan satu orang tetua lainnya. Mau bagaimana pun, keputusan Xia Ding tidak bisa dibantah karena yang setuju dengan keputusan yang dia buat itu ada tiga orang tetua termasuk dirinya. Keesokan harinya, Xia Ding langsung dilantik menjadi patriarch yang baru. Hal pertama yang dia lakukan adalah melakukan seleksi untuk mengangkat tetua baru. Beberapa orang mendaftarkan diri, tetapi tidak ada yang terpilih. Banyak diantara mereka yang mendaftar tidak sesuai dengan apa yang Xia Ding inginkan. "Ada empat posisi tetua yang masih kosong. Aku harus mendapatkan pengganti mereka secepat mungkin," gumam Xia Ding."Adakan saja turnamen. Kita pilih dua terkuat. Sedangkan, untuk dua lainnya aku punya kandidat lain," usul Ye Du. Xia Ding menoleh. Dia heran kenapa Ye Du selalu saja muncul.
Read more
Bab. 28 Pang Lu Bimbang
"Kau gila! Tidak, aku tidak akan turun ke bawah," ucap Pang Lu. Lu Fei perlahan mengangkat tangannya. Dia pun mendorong Pang Lu jatuh ke dalam jurang itu. Pang Lu menatap Lu Fei dengan tatapan tidak percaya. Lu Fei membunuh dirinya. Lu Fei pun melompat ke bawah. Dia berlari turun ke bawah. Dia merasa kalau ketidaknaikannya tingkat kultivasi nya berhubungan kitab Iblis Pemakan Jiwa itu. Dengan cepat Lu Fei mempercepat langkah kakinya. Hanya butuh 10 menit untuk Lu Fei turun ke bawah. Dia menoleh ke atas, terlihat kalau jurang itu sangat dalam. Turun ke dasar jurang ternyata jauh lebih cepat daripada saat naik ke atas. Lu Fei mengeluarkan sesuatu dari cincin ruang miliknya. Brrruuukk!Terdengar suara orang terjatuh. Itu adalah Pang Lu yang terjatuh. Dia patah tulang belakang, patah tangan, patah kaki dan beberapa tulang lainnya. Rasa sakitnya sangat luar biasa. Lu Fei terlihat tidak merasa bersalah sama sekali. Suasana di dalam jurang itu sangat gelap. Lu Fei pun menghidupkan sebuah
Read more
Bab. 29 Naga Tersegel
Lu Fei dan Pang Lu sudah mulai berjalan ke arah dalam hutan di dalam jurang Neraka. Jurang yang sangat besar dan di bawahnya ada hutan. Tanpa matahari, pepohonan masih bisa hidup di bawah sana. Aneh? Tentu saja. Pang Lu berjalan di depan. Sedangkan, Lu Fei berada di belakang. Lu Fei memegang ujung baju Pang Lu. Dia tidak ingin kehilangan jejak Pang Lu."Jangan marah begitu! Kalau kita berhasil. Aku akan memberikan kau hadiah," bujuk Lu Fei. Pang Lu hanya bisa menggeleng. Dia dipaksa ikut perkataan Lu Fei. Saat melangkah masuk ke dalam hutan di bawah sana. Pang Lu bisa merasakan kalau hutan itu berbahaya. Ada puluhan pasang mata menatap ke arah dirinya. Pang Lu yakin kalau di tengah hutan itu ada hewan sihir yang sangat kuat. Dia tidak terlalu yakin kalau dia bisa menang melawan hewan sihir yang ada di sana. Cuma dia akan mencoba. Kalau pun mati, dia akan mengajak Lu Fei mati bersama dengan dirinya. "Aku tidak akan membiarkan aku mati sendirian," batin Pang Lu. "Aaaauuurggh!" suara
Read more
Bab. 30 Lapar Lagi
Rantai dan pedang yang tertancap itu adalah penyegel. Naga itu disegel oleh seseorang yang sangat kuat. Naga itu lupa siapa yang melakukannya karena itu sudah ratusan tahun lalu, mungkin. Yang jelas, dia disegel dan tidak bisa lepas dari segel ini. Setiap detiknya qi milik naga itu diserap dengan sangat cepat. Tiga kali lebih cepat dari yang Lu Fei rasakan tadi. Naga itu sekarang berada di kondisi paling lemah nya. Lu Fei yang mendengar itu, dia hanya bisa menggeleng kagum. Kondisi terlemah dari naga itu bahkan jauh di atas kekuatan Lu Fei. Kalau dibandingkan dengan Lu Fei di kehidupan sebelumnya. Naga itu masih lebih kuat. Padahal saat itu, Lu Fei bisa membuat seluruh cultivator takut pada dirinya. Karena itu dia dikeroyok oleh ribuan cultivator. "Aku bersumpah akan melepaskan segel ini darimu, tetapi itu di masa depan. Hanya saja aku butuh kitab itu agar aku bisa menjadi cultivator yang labih kuat. Aku mohon!" pinta Lu Fei. Di dekat naga itu terang seperti siang hari, tetapi hany
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status