Semua Bab REINKARNASI PENDEKAR IBLIS: Bab 51 - Bab 60
78 Bab
Bab. 51 Pertarungan
Sima Zhou sudah berada di depan makhluk itu. Keduanya saling menatap satu sama lain. Sima Zhou menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Setelah itu Sima Zhou langsung muncul di depan makhluk itu. Dia melakukan tusukan yang sangat kuat. Serangan Sima Zhou berhasil ditahan oleh makhluk itu. Makhluk itu mengangkat tangannya. Dia mengeluarkan sebuah lendir ke arah Sima Zhou. Dengan cepat Sima Zhou melompat ke kiri. Dia maju kembali. Dia terus melakukan serangan. Tubuh makhluk itu sangat keras. Serangan Sima Zhou tidak ada yang bisa melukai makhluk itu. Makhluk itu tidak terlihat, tetapi dia bisa diserang. "Lendir ini bersifat korosi," keluh Sima Zhou. Tombak milik Sima Zhou karat setelah melakukan serangan kepada makhluk itu. Itu akan membuat serangan Sima Zhou tidak tajam lagi. Perlahan karat itu semakin banyak dan akhirnya tombak milik Sima Zhou atah bagian ujungnya. Sima Zhou mundur bekelang. Saat itu juga monster itu muncul di depan Sima Zhou dengan sangat cepat. Ia m
Baca selengkapnya
Bab. 52 Menang
Setelah satu jam, keadaan Sima Zhou bukan lebih baik. Malah dia lebih buruk dari sebelumnya. Tubuhnya sudah penuh dengan bisul yang pecah. Lendir mengalir dari tubuhnya. Dia sangat kelelahan. Sima Zhou tidak menyangka ternyata makhluk bisul ini sangat kuat. Yang membuat Sima Zhou kesulitan adalah kutukan bisul yang terus saja mengenai dirinya. Bahkan sekarang tubuh Sima Zhou penuh dengan bisul yang sangat menyakitkan. Sima Zhou berdiri dengan kaki yang gemetar. Pandangannya mulai gelap dan tubuhnya mulai sulit digerakkan."Apa aku akan kalah di sini?"Tidak pernah terbayangkan oleh Sima Zhou kalau dia akan dikalahkan. Sima Zhou memang tahu kalau lawannya kuat, tetapi dia tidak pernah berpikir kalau dia akan kalah. Ini pertarungan paling menyulitkan bagi Sima Zhou seumur hidupnya. Ini juga pertarungan yang paling aneh. Sima Zhou banyak melakukan serangan dan dia yang unggul, tetapi bukannya menang. Malah dia yang kesulitan. Pertarungan yang tidak masuk di akal.Makhluk itu pun muncul
Baca selengkapnya
Bab. 53 Patung Lu Fei
Makhluk bisul itu pun menghilang. Ia sirna dan berubah menjadi butiran cahaya. Makhluk itu pada dasarnya hanya sebuah jiwa yang ingin menjadi makhluk fana lagi dengan menyerap qi milik makhluk lain. Tentu saja tujuannya adalah membalas dendam kepada manusia karena di zaman dulu, dia dikalahkan. Sekarang dia dikalahkan lagi. Iblis kecil mendekati Lu Fei dan masuk kembali ke dalam tubuh Lu Fei. Ia kelelahan setelah pertarungan barusan. Lu Fei berjalan ke arah tubuh Sima Zhou yang sedang terbaring. Dia pun menggedong tubuh Sima Zhou dan saat dia ingin pergi dari sana. Tiba-tiba rombongan orang muncul. Mereka menarik senjata mereka dan ingin menyerang Lu Fei. Lu Fei sudah siap menarik senjata nya juga, tetapi An Mei dan Yang Jiu maju dan membentangkan tangan mereka. Mereka menghentikan serangan kepada Lu Fei. An Mei dan Yang Jiu menjelaskan siapa itu Lu Fei. Barulah mereka semua menurunkan kembali senjata mereka. Lu Fei juga melakukan hal yang sama. "Ceritakan apa yang terjadi!" pinta
Baca selengkapnya
Bab. 54 Kau Leluhur Kami?
Lu Biu da Sima Gao adalah dua orang anak kecil yang miskin. Mereka adalah dua bocah yang hampir dijadikan tumbal untuk sebuah Ritual karena dijual oleh orang tua mereka. Lu Fei kebetulan lewat dan menghantikan Ritual itu. Dia membantai mereka semua dan memberikan kedua anak itu sekantung batu qi dan makanan. Setelah itu Lu Fei pergi dari sana. Hanya itu yang Lu Fei lakukan. Dia tidak menyangka kalau tindakan yang tidak Lu Fei anggap penting malah membuat seseorang mendirikan sebuah sekte. Bahkan zaman sekarang menjadi salah satu sekte terbesar. Lu Fei tidak habis pikir. "Aku bahkan tidak berharap kalau mereka berdua bisa bertahan hidup. Malah mereka menjadi pendiri sebuah sekte besar. Sangat mengejutkan," batin Lu Fei. Lu Fei memandang patung dirinya. Ini lebih tampan, gagah dan lebih tinggi daripada dirinya yang asli dan Lu Fei menyukai ini. Ini membuat dia lebih berwibawa dari aslinya. Lu Fei sangat mengagumi dirinya dalam bentuk patung. Sima Zhou melirik ke arah Lu Fei. Enta
Baca selengkapnya
Bab. 55 Lu Fei Jadi Guru?
Lu Fei diperlakukan sangat baik oleh anggota sekte Bukit Surga. Yang Jiu juga begitu. Ning Cai juga sudah membaik. Semuanya sudah aman. Tidak ada hal buruk yang terjadi. Lu Fei merasa lega. Mereka bahkan tinggal di sana hampir satu bulan termasuk saat Lu Fei sakit. Saking nyamannya Lu Fei di sana. Dia sampai lupa dengan tujuan awal dia ke sana. Lu Fei punya tujuan yaitu mencari air kencing Surga yang ada di sana. Lu Fei berjalan ke arah ruangan Sima Zhou. Dia ingin bertemu Sima Zhou dan menanyakan tentang air itu. Ketika dia sedang berjalan. Lu Fei bertemu dengan An Mei dan Ning Cai. Mereka memberi hormat. Lu Fei tersenyum dan ingin melanjutkan jalannya. Hanya saja saat dia mulai berjalan lagi. Lu Fei dihadang oleh oleh An Mei dan Ning Cai. Lu Fei menyipitkan matanya. "Ada apa?" tanya Lu Fei. Keduanya diam. Setelah itu mereka menggeleng kan kepalanya. Lu Fei pun pergi dari sana. Dia ingin lanjut lagi, tetapi An Mei dan Ning Cai malah muncul lagi di depannya. Mereka menghalangi Lu
Baca selengkapnya
Bab. 56 Latihan Mereka 
Lu Fei sudah berjanji akan melatih An Mei dan Ning Cai, tetapi setelah pergi ke tempat yang sudah mereka sepakati. Lu Fei terdiam. Dia hanya berjanji melatih dua orang, tetapi yang datang malah begitu banyak orang. Liu Heng menghela napas. Dia tidak bisa mengusir mereka karena mereka sudah ada di sana. Setelah dia melangkah mendekat ke arah tempat latihan, Lu Fei curiga kalau semua ini sudah direncanakan. "Apa mereka sengaja memilih tempat latihan yang luas untuk ini?" Lu Fei menyipitkan matanya. Saat tiba di sana. Lu Fei langsung disambut dengan sangat ramah. Terutama oleh An Mei dan Ning Cai. Lu Fei menyipitkan matanya. An Mei dan Ning Cai tidak berani menatap mata Lu Fei. Dia sebenarnya tidak merencanakan ini, tetapi karena Ning Cai mulutnya tidak bisa dijaga. Karena terlalu bersemangat dia memberitahukan tentang latihan ini kepada semua orang dan beginilah akibatnya. "Sepertinya ada banyak orang. Seingatku yang memintaku melatih hanya dua orang," sindir Lu Fei. An Mei dan Ning
Baca selengkapnya
Bab. 57 Tengkorak Pedang Besar
Lu Fei dan Sima Zhou sudah siap untuk pergi ke tempat Kolam Air Kencing Surga berada. Yang Jiu awalnya ingin ikut, tetapi Lu Fei tidak mengajaknya. Lu Fei merasa kalau ini akan berbahaya karena itu dia hanya mengajak Sima Zhou saja. Yang paling Lu Fei percayai untuk ikut dirinya adalah Sima Zhou. Lu Fei selama tidak tidur. Setelah dia melatih, dia fokus berlatih dan akhirnya berhasil menerobos ke tahap Flowing Qi ke 9.Sebenarnya ini masih kurang, tetapi hanya ini yang bisa Lu Fei lakukan. Ini juga sudah termasuk cepat bagi dirinya. Dia harus mempercayai Sima Zhou untuk membantu dirinya. Mereka sudah berjalan dan akhirnya tiba di sebuah gerbang besi yang sudah berkarat. Di balik gerbang besi itu terlihat sebuah lahan yang tanahnya merah tanpa ditumbuhi oleh satu tumbuhan pun. "Ini adalah rumah milik tuan Lu Fei kami! Di tengah bukit ini ada sebuah rumah kecil. Di belakangnya ada sebuah kolam yang dijaga oleh tengkorak mengerikan," ungkap Sima Zhou. Lu Fei tahu itu. Ini adalah tempa
Baca selengkapnya
Bab. 58 Jiwa Bernama Fu Jin
Lu Fei mundur ke belakang. Dia tersenyum kecil karena berhasil memejokkan tengkorak besar itu dengan kemampuan bertarungnya, tetapi tengkorak itu memulihkan qi miliknya lagi dengan menyerap jiwa dan qi milik tengkorak lainnya. Lu Fei berdecak kesal dia sudah mengerahkan kekuatan terbaiknya, tetapi tetap saja gagal. Ini membuat Lu Fei berdecak kesal."Ini menyebalkan. Kalau terus begini, aku yang akan kalah," keluh Lu Fei. Dia menarik napasnya dan menghembuskan napasnya perlahan. Sangat perlahan sampai tidak terdengar oleh siapa pun. Lu Fei bisa merasakan semua yang ada di sekitar dirinya. Satu serangan Lu Fei lakukan. Baaaamm!Benturan dua serangan kuat terdengar dan menghantam sekitar tempat itu. Lu Fei terpental ke belakang. Pedangnya sampai hancur Karena benturan tadi. Pedang Lu Fei tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan milik Lu Fei. "Waaaah!" Iblis kecil itu menyerang tengkorak besar itu. Saat tengkorak itu melakukan serangan, Iblis kecil menghilang. Dia muncul lagi di arah
Baca selengkapnya
Bab. 59 Tiba-tiba dipenjara
Lu Fei dan Sima Zhou berjalan ke arah gubuk di tengah bukit. Mereka tiba di gubuk itu. Liu Heng tersenyum melihat gubuk yang sudah tidak bisa ditinggal lagi itu. Gubuk adalah sakti kehebatan Lu Fei di masa lalu. Begitu banyak orang yang ingin membunuh dirinya, tetapi tidak ada yang berhasil. Bahkan sampai akhir hayatnya pun. Lu Fei tidak dibunuh oleh siapa pun. Dia terbunuh karena bunuh diri. Mereka melewati gubuk itu dan tiba di belakang gubuk itu. Terlihat sebuah kolam yang dipenuhi oleh qi yang sangat pekat. Lu Fei duduk di dalam kolam itu. Tubuhnya langsung diselimuti oleh banyak qi. Dia pun berhasil menerobos ke tahap core foundation ke satu. Lu Fei keluar dari sana. Sima Zhou juga melakukan hal yang sama dengan Lu Fei, tetapi tidak ada yang terjadi. Dia sudah berada di tahap immortal ancension. Sudah berada di puncak tingkat kultivasi. Sulit untuk bisa menerobos lebih tinggi lagi. Sima Zhou keluar dari kolam itu. "Bagaimana cara mengambil air ini?" tanya Sima Zhou. "Kau tah
Baca selengkapnya
Bab. 60 Lu Fei dan Penjara
Lu Fei dan Yang Jiu dijebak. Mereka dituduh dengan tuduhan pencurian karena itu mereka ditangkap oleh para bawahan wali kota. Setelah satu hari dikurung. Saat ingin dilakukan pengadilan. Beberapa orang datang ke penjara. Mereka datang bertiga dan wajah mereka terlihat menyebalkan. "Kalian berdua akan diadili besok. Kalian akan dihukum dengan hukuman potong tangan karena melakukan pencurian. Aku datang hanya memberikan periangatan, tetapi kalau kalian ingin bebas. Aku bisa memberikan kesempatan pada kalian berdua. Kalian hanya perlu membayar 20 juta batu qi. Bagaimana?" tanya orang itu. Tahanan yang lain hanya melirik saja. Mereka sudah ada di sana jauh sebelum Lu Fei dan Yang Jiu tertangkap. Mereka sudah tahu apa yang akan terjadi. Pada akhirnya orang yang ditangkap tidak akan bisa membayar dan akhirnya mereka dihukum. Pilihan hukumnya ada dua yaitu potong tangan atau dipenjara 10 tahun. Kebanyakan memilih untuk dipenjara 10 tahun. Sayangnya itu adalah pilihan yang bodoh. Setelah d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status