Semua Bab REINKARNASI PENDEKAR IBLIS: Bab 61 - Bab 70
78 Bab
Bab. 61 Lu Fei Pulang
Wali kota tercengang. Lu Fei berhasil menjatuhkan banyak bawahannya. Setelah itu Lu Fei berjalan ke arah dirinya. Tentu saja wali kota mengangkat tangannya. Para bawahannya yang lain mulai mengepung Lu Fei lagi. Sayangnya hasilnya tetap saja sama. Lu Fei menang, tetapi luka di tubuhnya semakin banyak. Anehnya, Lu Fei masih bisa berjalan bahkan saat sebuah luka di bagian dadanya terus meneteskan darah. "Kau tidak menepati janjmu.""Aku tidak bilang apapun. Kau hanya salah mende ...."Tiba-tiba saja tubuh wali kota itu langsung lemas. Saat dia menoleh ke belakang, ada makhluk aneh di belakangnya. Makhluk itu terlihat seperti Iblis dan menyerap qi milik wali kota. Lu Fei muncul di depan wali kota. Saat Lu Fei melakukan serangan, wali kota menunduk. Dia menendang kaki Lu Fei. Dia mengambil pedang Kaisar Cahaya dan pergi dari sana. Lu Fei menyipitkan matanya. Dia tidak menyukai ini karena melawan pedang Kaisar Cahaya sangat merepotkan. Iblis kecil itu bergerak ke arah Lu Fei lagi dan dud
Baca selengkapnya
Bab. 62 Sungai Yang Indah
"Setuju." Xia Ding menawarkan hak 85% untuk gedung alkimia. Lu Fei setuju karena 85% itu sangat besar untuk menghasilkan banyak batu qi. Xia Ding tidak bisa memberikan 100% kepemilikan gedung alkimia kepada Lu Fei secara pribadi karena gedung alkimia adalah hak bersama. Hanya saja 85% adalah jumlah yang sangat besar, tapi Xia Ding tidak diberikan pilihan lain. Daripada Lu Fei membuka toko alkimia di luar sekte. Xia Ding tahu seberapa gila gedung alkimia sekarang setelah ditangani oleh Lu Fei. Pendapatan mereka naik 200% sejak itu. Kalau Lu Fei membuka toko alkimia di kota terdekat. Itu akan mengurangi pendapatan gedung alkima karena Lu Fei bisa menjual pill dengan harga yang lebih rendah. Lu Fei tahu berapa margin keuntungan yang bisa dia buat agar tetap untung dan gedung alkimia di sekte Bintang Berpijar akan kehilangan banyak keuntungan. "Tapi aku mohon jangan buka toko lain selain di sekte Bintang Berpijar ini," ucap Xia Ding. "Tentu. Kau tidak perlu khawatir. Kalau pun membuka
Baca selengkapnya
Bab. 63 Lu Fei Yang Kita Ketahui
"Aku mencintaimu," ungkap Shuang Ji.Lu Fei terdiam, 10 detik. Setelah itu dia berjalan ke arah Shuang Ji. Senyuman indah Lu Fei membuat wajah Shuang Ji memerah. Dia menunduk, malu. Sejak tadi dia ingin mengatakan ini, tetapi wanita mengungkapkan perasaannya kepada pria, itu sangat sulit. Hanya saja Shuang Ji tidak ingin kehilangan kesemptan. "Aku tahu kalau ini mengejutkan dan mungkin sekarang aku sudah tidak setara denganmu lagi. Kau sudah menjadi orang terkaya di sekte Bintang Berpijar, kau sudah lebih kuat, kau punya posisi yang sangat berpengaruh. Aku tahu kalau kau tidak ...."Lu Fei memegang kedua pundak Shuang Ji. Lu Fei mengangkat dagu Shuang Ji agar bisa menatap ke arah dirinya. Sekali lagi dia tersenyum."Aku sudah berjanji padamu dan ayahmu kalau kau akan menjadi orang yang spesial untukku. Kita akan menikah suatu hari nanti. Aku berjanji," ungkap Lu Fei. Shuang Ji tersenyum. Dia senang ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Lu Fei memeluk Shuang Ji dengan l
Baca selengkapnya
Bab. 64 Mermehekan Diao Chi
Lu Fei menyipitkan matanya. Dia memperhatikan gadis di depannya dengan sangat seksama. Kata Nie Li, gadis di depan Lu Fei sekarang adalah salah satu mantan tahanan yang sangat hebat dalam Menyelinap dan memiliki pendengaran yang tajam. Kemampuan dia dalam menyembunyikan hawa keberadaannya juga sangat luar biasa. Lu Fei pun mulai meminta gadis itu untuk menyembunyikan hawa keberadaannya dan menyerang dirinya dengan cepat. Gadis itu tiba-tiba saja hilang Lu Fei kaget, dia menoleh ke berbagai arah dan tidak ditemukan keberadaan gadis itu. Lu Fei tersenyum dan membalik badan. Dia menangkap tangan gadis itu dan membantingnya ke tanah. "Kau masih tidak bisa mengelabuiku, tetapi kau diterima," ucap Lu Fei. Gadis itu bangun. Dia terlihat tidak percaya kalau serangannya bisa ditahan dengan mudah. Dia mencoba lagi karena tidak terima. Harga dirinya seolah dihancurkan oleh Lu Fei. Dan lagi dia yakin kalau dia masih bisa. Tadi hanyalah kebetulan saja karena dia sudah tidak lama menggunakan kem
Baca selengkapnya
Bab. 65 Lu Fei Sangat Santai
Lu Fei bersantai di sekte Bintang Berpijar. Dia sudah menjadi yang terkaya di sana. Padahal ini baru beberapa bulan sejak dia menjadi seorang tetua. Beberapa kali Xia Ding menawarkan dirinya untuk menjadi seorang patriarch, tetapi Lu Fei selalu menolak. Dia tidak tertarik sama sekali. Gedung Alkimia memiliki stok pill yang seolah tidak terbatas sama sekali. Gedung alkimia juga dibangun di luar sekte. Lebih tepatnya di sebelah kanan gerbang masuk sekte. Di sana ada sebuah gedung baru yang sederhana, tetapi selalu ramai. Begitu banyak orang yang datang untuk membeli pill di sana. Tentu harga di sana akan lebih mahal daripada di dalam sekte. Kerena itulah beberapa cultivator luar sekte memilih bergabung dengan sekte Bintang Berpijar. Cultivator bebas yang tidak terikat dengan sekte apapun. Dengan senang hati mereka bergabung dengan sekte Bintang Berpijar. Keadaan sekte Bintang Berpijar semakin membaik. Anggota mereka semakin banyak lagi. Keadaan sekte Bintang Berpijar kembali seperti s
Baca selengkapnya
Bab. 66 Kekacauan dibuat Lu Fei
Lu Fei mengarahkan pedangnya ke arah utusan itu. Tatapannya sangat santai, bahkan dia bisa tersenyum. Padahal dia baru saja menyinggung seorang utusan kekaisaran. Nie Li dan Pang Lu tercengang dengan yang dilakukan Lu Fei. Mereka pun langsung menghampiri Lu Fei. Dia bahkan mencoba menurunkan pedang Lu Fei, tetap tangan Lu Fei sulit diturunkan. "Apa yang kau lakukan? Kita akan dibunuh saat menyinggung kekaisaran," tegur Nie Li. Wajah Nie Li dan Pang Lu terlihat pucat. Dia menggeleng kan kepala berulang kali. Tatapan mereka terlihat memohon. Lu Fei hanya mendengus kecil. Dia tidak perduli sama sekali. Malah bersinggungan dengan kekaisaran adalah sesuatu yang menarik bagi dirinya. Lu Fei merasa kalau dia butuh tantangan. "Kalian penakut."Pang Lu menggeleng. "Ini bukan masalah penakut. Aku tahu seberapa kuat kekasairan karena itu aku tahu kalau bersinggungan dengan mereka hanya akan menimbulkan kehancuran. Dua tahun lalu ada sekte menengah yang dihancurkan oleh mereka karena membantah
Baca selengkapnya
Bab. 67 Terlalu Banyak Nasihat, Menyebalkan
Keputusan Xia Ding ditentang dan dibenci oleh banyak tetua. Mereka sangat kesal dan mulai tidak menyukai Xia Ding dengan keputusannya yang tetap mempertahankan Lu Fei. Xia Ding sebenarnya masih ragu juga dengan keputusan yang dia buat. Hanya saja dia percaya kepada Ye Du yang memberikan saran. "Kenapa?" tanya Xia Ding."Sudah aku katakan tadi. Bocah itu gila. Saat kau bermusuhan dengannnya, kau akan menjadi target kebenciannya dan kau akan menjadi mainnya baginya. Lebih baik berpihak kepada bocah itu daripada berpihak kepada kekaisaran," jelas Ye Du. Xia Ding mengerutkan keningnya. Sebanyak apapun dia berpikir, dia tidak bisa memahami keputusan Ye Du sama sekali. Dia juga bingung kenapa dirinya bisa membuat keputusan seperti itu. Xia Ding bingung dengan dirinya sendiri. Bahkan sekarang dia mulai menyesal membuat keputusan itu. "Bagaimana bisa berpihak kepada satu individu lebih baik daripada berpihak kepada satu kekaisaran? Di mana logika yang bisa digunakan? Aku tidak melihat satu
Baca selengkapnya
Bab. 68 Qi Api?
Lu Fei fokus berkultivasi. Dia adalah orang kedua paling santai di sekte Bintang Berpijar. Tentu setelah Ye Du yang kerjaannya hanya tidur, makan, minum teh. Hanya tiga kegiatan itu yang dia lakukan selama ini. Semua pekerjaannya dikerjakan oleh murid-muridnya. Lu Fei juga begitu, tetapi dia masih rajin berlatih. Tidak ada hari tanpa latihan bagi Lu Fei. Sedangkan, Ye Du tidak ada latihan setiap hari. Meksi begitu mereka berdua sangat cocok. Pikiran mereka bisa saling mengerti satu sama lain. Jenius lainnya akan mengerti pemikiran jenius lainya meski mereka tidak saling menjelaskan satu sama lain. "Kakimu terlalu maju. Kalau aku menjadi musuhmu. Aku bisa menendang Kakimu dengan mudah. Kau akan terjatuh dan pertarungan selesai," ucap Ye Du. Lu Fei mengubah posisi kakinya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ye Du. Dia mulai melakukan beberapa gerakan lagi. Gerakan Lu Fei Sangat indah, dia punya tubuh yang bagus. Setiap serangannya bisa mengenai target dengan tepat. Ye Du selalu saj
Baca selengkapnya
Bab. 69 Terserah Kalian
Desa itu dihancurkan. Tidak ada yang tersisa di sana. Semua orang di sana dibantai habis. Yang tersisa hanya kepala desa saja. Keadaan kepala desa itu pun babak belur di sana. Tatapan mereka tajam ke arah kepala desa, itu sangat mengintimidasi. Kaki ketua kelompok itu menginjak kepala kepala desa. "Kalian sembunyikan di mana monster itu?" "Akhu tidhak tahu." Kepala desa menjawab dengan suara yang serak dan napas yang tersengal. Dia sangat kesakitan sekarang. Kematian sudah ada di depan matanya. Dia akan tetap menjaga rahasia tentang Lu Fei yang membawa monster yang dicari oleh kelompok itu dari desa. Kepala desa itu tersenyum. Senyuman itu menyebalkan. "Bunuh saja dia! Dia tidak akan mengatakan apapun. Kita cari saja ke tempat lain. Aku melihat ada jejak kaki monster itu ke luar desa," ucap salah satu dari mereka. "Bunhuh sajha akhu." "Dengan senang hati." Praaaaassh Satu Tebasan langsung memotong kepala kepala desa itu. Darah bermuncratan ke berbagai arah. Orang itu mengha
Baca selengkapnya
Bab. 70 Kalian Menyebalkan
Kedua pria besar itu maju. Dia memegang bola cahaya yang ada di sana. Mereka menyentuh bola itu dan mengalirkan qi mereka ke dalam bola itu. Saat itu juga muncul angka yang bisa dilihat semua orang. Jumlah yang besar. Muncul angka 78 dan 82 untuk kedua pria itu. Semua orang tercengang melihat angka bakat mereka yang besar. Kedua pria itu tersenyum ke arah Lu Fei. "Lihat itu! Kau tidak akan bisa melewati ini."Lu Fei terlihat tidak perduli. Kedua pria besar itu ingin marah, tetapi mereka diminta mundur dan berkumpul dengan anggota yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Nomor urut Lu Fei pun dipanggil. Saat dia maju, beberapa orang berbisik. Mereka meremehkan Lu Fei karena sangat muda. Rata-rata yang ikut seleksi itu dua puluh tahunan. Ini adalah seleksi untuk murid luar yang bisa dilakukan oleh siapa pun. Tentu saja untuk menjadi murid dalam, mereka harus berjuang sangat panjang dan keras.Karena itu banyak yang meremehkan Lu Fei. Kalau Lu Fei berbakat, dia seharusnya sudah menjadi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status