All Chapters of Kakak Ipar Rasa Pacar : Chapter 41 - Chapter 44
44 Chapters
Chapter 41
Berbeda dengan Darren yang hampir kehilangan kewarasannya, Tania malah asyik berbincang di telepon bersama Raka. Wanita itu bermanja, hatinya berbunga-bunga apalagi Raka baru saja mengirimi uang. "Lusa aku ulang tahun, Sayang. Kira-kira ... hadiah apa yang aku dapatkan darimu?" tanya Tania. "Kamu mau minta apa, Tan? Aku sudah mendapatkan semua fasilitas di sini, uangku juga banyak. Kakek ternyata baik, nggak sejahat yang ku kira saat mengajakku ke Jerman," sahut Raka dari seberang telepon. Tania berbinar bahagia mendengarnya, itu artinya jatah bulanannya akan bertambah semakin banyak. "Kemarin aku lihat kalung berlian keluaran terbaru, Sayang. Sepertinya aku akan cantik memakainya," kata Tania. "Nanti kamu pesan, ya. Aku transfer." Tania tersenyum lebar. "Terima kasih, Sayang." Sambungan telepon terputus, Tania kembali membuka salah satu situs jual beli resmi yang sering dikunjungi oleh beberapa hari ini. "Berliannya cantik sekali," gumam Tania. Tangannya bergerak meraba leher
Read more
Chapter 42
Darren tiba di kediaman Toni dan langsung masuk ke rumah, pria itu memaksakan senyum saat berhadapan dengan Tania.Padahal kebenciannya sangat membumbung tinggi saat mengingat obrolan Tania dengan Raka di telepon kemarin malam. Namun, Darren belum ingin masuk ke permainan inti, dia masih ingin membuka dengan sesuatu yang manis."Makasih, ya, Mas. Aku kira kamu nggak akan pulang, aku sudah khawatir akan merayakan ulang tahun sendirian," kata Tania."Aku sudah berjanji, Tan. Tentu aku akan menepatinya," sahut Darren.Tania memeluk tubuh kekar itu, menyandarkan kepala pada dada bidang Darren. Ia sangat senang, dengan begini dia bisa mendengar detak jantung Darren.Namun, tidak dengan Darren. Pria itu malah semakin geram, tetapi belum mau gegabah."Aku nggak sabar ingin periksa kandungan dan mendengarkan detak jantung anak kita, Mas. Pasti rasanya bahagia sekali, kita sudah menunggunya sejak lama 'kan? Pasti anak kita juga tidak sabar untuk segera lahir ke dunia," bisik Tania yang hanya d
Read more
Chapter 43
"Maafkan aku, Sayang," rintih Tania seraya berusaha menyentuh tangan Darren, tetapi pria itu segera menarik tangannya."Aku sudah tidak sudi mendengar panggilan menjijikkan itu lagi. Kau juga memanggil Raka dengan panggilan itu, dan aku tidak mau kau menyamakanku dengan selingkuhanmu!" Darren menunjuk tepat di depan wajah Tania, membuat wanita itu semakin merasa sesak.Tania menggeleng dengan bibir bergetar lantaran isak tangis yang terdengar semakin menyayat. Hatinya perih sekali, tidak menyangka semua akan berakhir seperti ini.Darren mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya, kemudian menyerahkan kepada Tania."Lihat! Aku sudah melakukan tes DNA janinmu, dan hasilnya cocok dengan DNA Raka," bisik Darren.Tania menerima amplop itu, tangannya gemetar membuka amplop berwarna putih berlogo sebuah rumah sakit.Pandangannya semakin kabur saat membaca tulisan di kertas itu, kenyataan ini begitu menyentak relung hatinya."Kamu mau mengelak seperti apa lagi, Tania? Semua bukti sudah ada,
Read more
Chapter 44 | Permintaan Terakhir
Bidan Eva datang dan langsung memeriksa Tania, wanita itu baik-baik saja dan tidak ada masalah dengan janinnya. Membuat Darren geram karena ia merasa dibohongi."Pikirkan sekali lagi, Nak. Wanita yang hamil tidak boleh dicerai, haram hukumnya. Apa kamu mau mendapatkan azab? Setidaknya tunggu dulu sampai bayinya lahir," ucap Mella.Darren mengurungkan niatnya memarahi Tania, ia kembali fokus pada wanita paruh baya itu.Mella menatapnya tajam, tetapi tidak membuatnya gentar. "Itu kalau Tania hamil anakku, Bu. Tapi dia hamil anaknya Raka, dan aku yakin ibu tahu masalah ini," sahut Darren."Apa ...?!" teriak Toni yang baru saja masuk kamar Tania.Toni baru saja pulang dari rumah rekannya, melihat Bidan Eva keluar dari kamar Tania tentu membuatnya khawatir. Namun, tak menyangka kalau ia malah mendengar kabar mengejutkan ini.Mella meneguk salivanya dengan susah, demikian juga Tania yang langsung bangkit. Matanya membelalak, pandangannya dipenuhi ketakutan melihat Toni berjalan mendekati D
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status