Betrayal Of Love

Betrayal Of Love

Oleh:Β Β Imouni29Β Β On going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
29 Peringkat
37Bab
6.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pernikahan hanya demi menuntaskan janji mampu membuat Saraswati merasa lelah, menguras batin, dan tersiksa. Memiliki suami yang begitu dingin dan tak peduli sama sekali, bukanlah impian dari seorang wanita. Semua wanita ingin memiliki seorang suami yang mencintainya, bukan malah membenci. Sungguh, menyesakkan tatkala sang suami membawa wanita lain ke rumah sendiri dan bermain ranjang di sana. Mengkhianati janji suci pernikahan mereka, hingga membuat Saraswati tak mampu bertahan. Rasanya seperti ingin mati, jika harus melihat perselingkuhan dan pengkhianatan tersebut. Namun, jika ia mengakhiri semuanya, maka bencana besar akan terjadi.

Lihat lebih banyak
Betrayal Of Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
fanny tedjo pramono
semangat lanjut cerita
2022-01-05 11:46:34
1
user avatar
CahyaGumilar79
Ceritanya keren dan mantap alurnya bagus dan menarik πŸŒŸπŸŒŸπŸŒŸπŸŒŸπŸŒŸπŸŒŸβ€οΈπŸ’“β€οΈβ€οΈβ€οΈ
2021-07-10 14:13:17
0
user avatar
Arsenerka
Unik. Simple dan menarik Lanjutkan thor
2021-07-09 13:45:04
0
user avatar
BabyElle
Pemilihan diksinya bagus thorr, ga baku2 amat, tp ga kasual2 jugaa
2021-07-09 11:26:26
1
user avatar
Secret.Vee
Aah cerita ini mengandung bawang mah
2021-07-09 11:23:32
1
user avatar
N_JUWA
cinta tak pernah mengetuk saat datang bahkan dalam satu pandangan mata. ya gak ras?
2021-06-29 18:46:25
1
user avatar
HENY PU
Kabir ... Kabir ... Menggemaskan sikapnya
2021-06-29 16:45:48
1
user avatar
Elfira26
Astaga Kabir itu hatinya terbuat dari apa sih😑 suka banget menyiksa istrinya dan Saras harusnya jgn lenah dong mending tinggalin aja laki-laki seperti kabir. Keren Kak.. Ceritanya lanjut terus..semangat
2021-06-29 15:55:00
2
user avatar
Rha_Nia
Duh..suka banget, beda dari yang lain.
2021-06-29 15:43:51
2
user avatar
athena_vivian
Malang benar nasibmu, Saraswati, kuatkan dan tegarkan hatimu
2021-06-28 21:24:04
2
default avatar
amon.forsyth
seru ceritanyaa... Ka Author ada social media yang bisa ku follow kah?
2021-06-28 13:43:18
2
user avatar
Noona R
Ceritanya baguss😍
2021-06-21 17:35:02
0
user avatar
Pena Merah
Semangat berkarya kak ☺️
2021-06-16 20:30:17
0
user avatar
Yuniiro
Keren bangett ceritanyaa, semangat berkarya yaa kak😍😍
2021-06-16 15:47:08
0
user avatar
Phine
Buat dia jatuh cinta plis.
2021-06-16 14:44:46
0
  • 1
  • 2
37 Bab
1. Awal mula
Satu hal yang paling memuakkan bagi Saraswati ialah pertengkaran dalam rumah tangganya. Ia sangat muak jika harus bertengkar dengan sang suami pada malam hari. Rasa tegar dan juga sabar selalu ia selipkan dalam hati agar bisa mempertahankan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Pernikahan keduanya bukan karena dua insan yang mempersatukan. Melainkan sebuah perjodohan antara keluarga. Saraswati dan Kabir menikah atas dasar sebuah keinginan terakhir dari mendiang sang nenek---Juju---pernah berjanji akan menikahkan cucunya dengan cucu sahabatnya---Hadian---janji yang tidak bisa diingkari dan janji yang harus ditepati. Pernikahan Saras sudah berjalan hampir lima bulan setengah, masih terbilang sebentar. Akan tetapi, bagi Saras itu sudah cukup lama dan paling menyesakkan dalam hidup. Saras memiliki status sebagai seorang istri, tetapi ia merasa bukan seperti seorang istri sungguhan. Ia merasa sebagai diri sendiri tanpa memiliki status yang sesungguhnya dalam hubun
Baca selengkapnya
2
Cuaca malam ini terlihat begitu indah, banyak bintang bertaburan di atas langit, sinar rembulan pun kini mulai ikut bersinar menghiasi. Bagi Saras malam ini sama saja seperti malam sebelumnya, selalu rasa sesak yang menyelimuti. Saras menumpahkan tangisnya dalam kegelepan malam, mengingat saat ia jatuh cinta pada lelaki itu hanya dengan menatap wajahnya saja. Sementara lelaki itu tidak mau membalas cintanya sama sekali, melainkan membenci kehadiran Saras. Jika saja bukan karena janji dari seseorang, Saras tidak mau menerima pernikahan konyol ini. Saras selalu bermimpi ingin memiliki sosok suami yang mencintai dirinya dengan tulus dan sosok suami yang bisa membahagiakan dirinya. Bukan yang malah menyakiti dan membuat luka di hati Saras. Rasa lelah menyelimuti. Ingin mengakhiri, tetapi takut kalau ia mengakhiri maka bencana besar akan terjadi. Saras takut itu. Me
Baca selengkapnya
3
Saras masih berada di rumah ibu mertuanya, ia terpaksa harus menginap di rumah Lia selama hari pernikahan Adira berlangsung. Otomatis ia harus menjalani sandiwara yang tampak terkesan sangat romantis bersama Kabir di hadapan keluarga mereka. Jika boleh jujur, Saras merasa sangat senang jika Kabir memperlakukannya dengan lembut dan romantis. Walaupun itu hanya sebuah sandiwara. Sungguh, Saras sangat berharap kalau sandiwara yang tengah dijalani bisa berubah menjadi kenyataan. Ah, rasanya itu tidak mungkin bisa terjadi. Hari semakin sore, persiapan menyajikan kue dan pembukusan makanan sudah selesai disiapkan. Tinggal menunggu waktu setelah isya maka para tetangga akan datang ke rumah untuk memberi selamat dan membaca surah-surah alquran guna memberkati kedua calon mempelai agar senantiasa selalu bersama dan acara pun tetap berjalan lancar sampai akhir. Tampaknya Saras tengah menikmati angin sore sambil menatap langit yang sedikit kemerahan. Ia sengaja memilih
Baca selengkapnya
4
Langit terlihat sudah berubah menjadi gelap, senja yang hangat dan tengah menyapa, kini telah pamit. Awan gelap menyambut datang, menggantikan posisi senja.   Seorang gadis masih berdiri di balkon kamar sembari menengadah ke langit, setetes air mata terjatuh tanpa diperintah. Entah apa yang sedang ada dipikirannya sekarang, ia benar-benar terlihat kacau. Sangat enggan menjalani sandiwara di hadapan keluarga bersama sang suami.   "Kapan semua ini akan berakhir, Tuhan?" Saras bertanya pada batinnya seraya masih menengadah langit dengan tatapan hambar. Memejamkan matanya sekilas, sekaligus merasakan angin malam menerpa wajah.   Apakah berawal dari pernikahan ini, ujian hidupnya dimulai? Memilik
Baca selengkapnya
5
Malam kian larut, acara syukuran dan lamaran sudah selesai dua jam yang lalu. Hanya tinggal mempersiapkan keseluruhan pernikahan Adira.Sudah sangat malam, tetapi Saras tidak bisa memejamkan mata. Ia selalu mengubah posisi tidur, mencari posisi yang nyaman dan ia tidak bisa menemukan posisi ternyamannya. Kaki Saras turun dari ranjang, berjalan menuju balkon kamar.Udara khas malam sangat dingin menusuk relung tulang. Ditambah dengan kilauan bintang di langit, membuat suasana malam tampak cantik saja. Tangannya terulur memeluk tubuh sendiri, merasakan embusan angin menerpa wajah, entah kenapa memori ingatan pertunangan sekaligus malam pertama dirinya dan Kabir kembali berputar.Ingatan yang berusaha Saras enyahkan dari pikirannya sendiri. Kini memberontak memenuhi sebagian pikirannya.Saras menengadah langit, menatap rembulan dan juga bintang di sana. Tanpa diperintah buliran bening jatuh begitu saja mengingat memori masa lalu yang menyesakkan benak.
Baca selengkapnya
6
Malam telah tiba, kerlap-kerlip bintang mempercantik indahnya suasana malam. Terlebih lagi di rumah Lia sedang diadakan pesta setelah lamaran. Banyak tatamu yang hadir dari kalangan atas, rekan kerja, pemilik butik, sampai dokter yang merupakan teman dari sang calon mempelai pria.Saras memandang ke halaman belakang rumah yang luas, di mana pesta digelar. Tidak hanya di halaman, dalam ruang tamu juga bergelar. Begitu meriah, Saras memaklumi bahwa keluarga Kabir merupakan keluarga kaya dan Kabir merupakan anak konglomerat dari pasangan Lia dan Doni Maulana Yasauno.Embusan napas panjang terdengar, Saras hanya mampu menatap sekitar tanpa ada niat untuk bergabung. Mengambil minuman yang tersedia di prasmanan, meneguknya agar menghilangkan rasa kering di tenggorokan.Saras terkejut saat menoleh ke samping, mendapati seorang laki-laki berambut ikal dengan gaya berpakaian casual dipadukan oleh jaket kulit berwarna hitam. Lebih terkejutnya lagi, saat laki-laki itu meny
Baca selengkapnya
7
Pagi-pagi sekali, Saras sudah bangun. Sedari malam ia tidak bisa tidur, berbagai pikiran buruk selalu menghantuinya. Terlebih saat melihat betapa marahnya wajah Kabir. Sungguh, batinnya berkata lelah. Namun, logikanya mengatakan jangan menyerah. Saras benar-benar dilema. Sorot matanya tertuju pada tumpukan piring bersih. Mengalihkan pikiran dengan berbagai mengerjakan pekerjaan rumah tangga rasanya hanya sia-sia saja.  "Ya Allah, kenapa pikiran buruk selalu menghantui isi kepalaku?" Saras menengadah menatap langit-langit dapur.  Air mata menetes saat mengingat perlakuan Kabir selama lima bulan terakhir. Seulas senyum kecut terbingkai, Saras sangat menantikan berakhirnya sandiwara antara ia dan Kabir. Berharap kalau laki-laki itu akan segera berubah secepatnya agar Saras bisa merasakan bagaimana rasanya dicintai.  Lelah rasanya bila harus mencintai orang lain terlebih dulu, tanpa dicintai balik. Rasanya benar-benar menyesakkan.
Baca selengkapnya
8
Setelah mengantarkan sang ibu mertua sampai ke butik. Saras berjalan keluar menuju kafe yang berada tak jauh dari butik tersebut. Tanpa sengaja langkahnya memelan kala sorot matanya tak sengaja menangkap sosok Kabir tengah bergandengan tangan dengan wanita lain, bahkan mereka begitu mesra. Perasaan sebelum ia pergi dengan Lia, Kabir tengah sibuk diskusi dengan ayah mertua di ruang kerja. Namun, mengapa laki-laki itu ada di sini bersama wanita lain? Rasa nyeri menjalar dari dada hingga sampai di ulu hati. Mereka tampak mesra sembari saling menyuapi roti satu sama lain. Andaikan saja Saras diperlakukan seperti itu, mungkin Saras akan menjadi perempuan yang paling bahagia.  Tak ingin menambah beban pikiran lagi. Saras buru-buru melanjutkan langkahnya menuju Kafe Mentari di mana ia akan bertemu dengan sahabat semasa putih abunya dulu. Sudah dua tahun mereka berpisah tanpa kabar. Terakhir kali Saras dengar, Tejana sedang melanjutkan studi di Amerika. Selebihnya
Baca selengkapnya
9
Saras merasa canggung sekaligus merasa tak nyaman. Terlebih lagi wajah sang mantan masih tetap sama, begitu manis dipandang mata. Ingatan memori semasa putih abu terlintas begitu saja.  "Sudah lama tidak bertemu, Sar," ucap Gemintang dengan lembut. Suara bass itu menyapa telinga Saras. Dulu, Saras sangat menyukai suara Gemintang, tetapi sekarang tidak lagi.   Dengan susah payah, Saras mengulas senyum kecil menatap Gemintang. "Iya. Kamu makin tampan saja." Jujur saja kalimat itu hanya sebagai candaan. Mencoba mencairkan suasana di antara mereka.  "Iya, Ras. Gemintang, 'kan abis pulang dari Italia. Makanya jadi ganteng gini," sahut Tejana sambil menepuk punggung Gemintang dengan keras. Memahami bagaimana atmosfer di meja mereka.   "Jana, Jana. Kamu juga makin hari makin cantik," timpal Gemintang menoleh menatap Tejana dengan seulas senyum kecil di wajah.  "Aku sadar kok cantik, emang dari lahir udah cantik." Dengan perca
Baca selengkapnya
10
Saras melangkah memasuki pekarangan rumah sang ibu mertua. Ia merasa puas menghabiskan waktu dengan Tejana juga Gemintang. Sebelum pulang tadi, ia sengaja mampir di kedai roti bakar untuk Adira ataupun sang ibu mertua.   Pekarangan rumah tampak ramai seiring dekatnya pernikahan Adira. Tenda dan berbagai dekorasi pun sudah terpasang di depan rumah. Saras mengulas senyum tipis saat berpas-pasan dengan tetangga yang dikenalnya.  "Assalamualaikum," ucap Saras ketika memasuki rumah. Matanya menyapu ke dalam, semua orang tampak sibuk hilir-mudik. Namun, bola matanya tak kunjung beranjak malah terpaku pada sosok Kabir yang tengah berdiri di anak tangga sambil bersedekap dada.  "Kakak ipar udah pulang? Kak Kabir nanyain Kakak terus, lho." Saras terkelonjak kaget saat Adira datang dari arah samping, sedangkan gadis itu malah tertawa kecil melihat keterkejutan sang kakak.  "Kamu ini ngagetin mulu. Mama ke mana?" tanya Saras sembari berjalan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status