Share

CHAPTER 8

"Ana kan?" 

"Lo kenapa?" 

Aku mengangkat kepala dan mengerenyitkan alis melihat laki-laki yang ada dihadapanku.

Wajahnya tidak asing. Dia itu Mario salah satu teman Irish yang mau dikenalkan padaku. Dia kakak kelas, beda setahun denganku. 

"Kak Mario?" Tanyaku sambil mengusap mataku yang terasa perih karena menangis. 

"Iya," jawabnya,"lo ngapain dipinggir jalan sambil nangis kayak gini?"

Mendengar pertanyaannya wajahku kembali menyendu dan mataku berkaca-kaca. 

Kak Mario langsung menatapku panik, "eh, jangan nangis." Ucapnya sambil mengusap air mataku yang mulai jatuh. 

Aku hanya menggelengkan kepala. Rasanya sesak sekali, aku tidak bisa menahan tangisanku dan mulai kembali terisak. 

Memang dari dulu aku itu cengeng. Apalagi kalau merasa disakiti aku akan menangis sangat lama. 

"Udah dong nangisnya," bujuk kak Mario yang membuatku malah semakin ingin menangis. 

"Kalau kayak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status