Share

46 Luruhnya Air Mata

“Mbak, pada mau naik bukit nggak, Mbak? View-nya bagus banget loh, sayang kalo nggak ke sana."

"Mauuu!" teriak ketiganya nyaris bersamaan.

Agus tersenyum melihat antusias ketiga wanita yang menjadi tamunya itu. "Kalo gitu kita ke Bukit Marese dulu ya, Mbak. Deket kok dari sini."

Benar saja, tidak sampai sepuluh menit, Agus menepikan kendaraannya di dekat sebuah warung.

Di tengah teriknya cuaca siang itu, Rhea, Amee, dan Leny disibukkan dengan mengoles sunscreen ke seluruh permukaan kulit yang akan terpapar matahari. Baru setelahnya mereka memulai perjalanan mendaki bukit. Well, entah lah itu bisa disebut mendaki atau tidak, karena pada kenyataannya, dalam waktu lima menit mereka sudah tiba di puncak bukit, dengan view hamparan perbukitan di sekitarnya dan bentangan laut berwarna biru jernih. Untungnya lagi, sedang tidak ada seorang pun di atas bukit itu selain mereka. Siapa pula wisatawan yang mau naik ke atas bukit siang bolong, kecuali mereka tentunya.

"Saya fotoin yuk, Mbak." Agus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status