Share

74 Dulu Papamu Merestuiku

"Mikirin apa sih, Mas? Tegang amat."

"Itu ...." Tadinya Naren akan menjawab pertanyaan Rhea, tapi panggilan baru yang terdengar asing di telinganya membuat Naren seketika menoleh ke arah Rhea di sampingnya yang sedang menonton salah satu serial Thailand—yang entah sejak kapan jadi hobby Rhea. "Kamu manggil apa barusan?"

"Mas, boleh manggil gitu nggak? Kan kamu lebih 'tua' daripada aku." Rhea terkekeh sambil menekankan kata 'tua'.

Sebenarnya Rhea memang tidak terlalu nyaman memanggil Naren hanya dengan namanya dan Naren melarang Rhea untuk memanggilnya 'Kak' lagi. Jadi Rhea mulai memikirkan panggilan apa yang sekiranya pantas untuk disematkan ke laki-laki itu.

"Boleh lah, boleh banget. I like it. Tapi nggak usah bawa-bawa 'tua' juga." Naren menyentil pelan kening Rhea.

"Kan emang lebih tua ... dua tahun kan," ledek Rhea. "Tapi beneran deh, kamu kenapa tegang banget?"

"Besok jemput orang tuamu jam berapa?"

"Oooh, gara-gara itu? Besok sore kayaknya. Kamu beneran mau ikut? Aku sendiri jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status