Share

18

"Positif thinking saja Ma. Mungkin dia gatal," timpal Manda.

"Gatal kok cari wanita lain. Kalau gatal yang digaruk lah. Begitu saja repot," komentar Bu Yosi.

Amanda terkekeh kecil.

"Beda versi mungkin Ma. Santai saja. Yang penting Manda tidak apa apa."

Bu Yosi menoleh. Menatap Amanda dengan tatapan trenyuh.

"Manda, kalau mereka bisa, kamu juga harus bisa ya."

"Iya. Manda juga sudah bisa move on. Manda tidak menyesali apa yang terjadi. Tapi Manda merutuk kebodohan Manda, kok bisa dibohongi sampai seperti itu," keluh Manda

Namun Bu Yosi menggeleng dengan pelan.

"Bukan. Bukan itu maksud Mama, Manda."

Amanda mengernyitkan alisnya.

"Lalu maksut Mama bagaimana?"

"Kalau mereka bisa cari wanita lain. Mestinya kamu juga harus begitu."

Amanda tersenyum kecil. Laki-laki lain? Rasanya tidak semudah itu. Ia bukan wanita yang mudah sekali jatuh cinta. Rasa trauma dengan Agam, juga menjadi sejarah tersendiri dalam hidupnya.

"Do'akan saja ya Ma. Semoga bisa menemukan laki laki yang benar-benar baik.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status