Share

Bab 95

Jam dua dini hari Za terbangun karena kebelet. Melirik ke samping, sang suami terbaring dengan bantal menutupi muka. Dengkurannya bahkan terdengar. Sepertinya Albany sangat kecapean.

Za melirik ke atas meja, ada dua kantong keresek di sana. Buah mangga yang masih terlihat muda menyembul di sana. wanita cantik itu tersenyum. Dia terharu karena sang suami sudah mau bersusah payah mencarikan sesuatu yang sangat diinginkannya.

Mulut Za tiba-tiba terasa pahit. Dia kembali membayangkan jika makan rujak akan menetralisir rasa pahit di mulutnya. Namun, dia ingin jika Albany yang membuatkan rujak itu untuknya.

“Mas.” Za menggoyang-goyangkan tubuh tegap itu pelan. Albany hanya bergumam dan membalikan tubuhnya, lalu memeluk bantal yang tadi menutupi wajah.

Za langsung cemberut.

“Maass,” ucapnya sambil menggoyangkan tubuh itu lagi.

“Hhmm?” Albany masih asik memeluk bantal.

“Pengen rujaknya sekarang,” ujar Za merengek dan masih tetap menggoyangkan tubuh suaminya.

Albany menggeliatkan tubuhnya. Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status