Share

Bab 30

Lama kurenungi surat beramplop putih di atas meja. Haruskah berangkat untuk mengantarnya atau sebaliknya berangkat untuk membagi semangat pada pasien-pasien yang telah terjadwal. Mereka telah menanti, menaruh harapan demi kesembuhan. Bukankah benar pekerjaan ini sangat mulia untuk dilakukan?

Entahlah, apa egois namanya jika aku mengorbankan waktu mereka demi pertemuan dengan seseorang yang membawa kenangan suram? Sementara bekerja di rumah sakit besar itu adalah kesempatan yang baik untukku menjejaki karir gemilang di masa depan. Aku ingin menempuh pendidikan profesi lalu membuka klinik fisioterapi sendiri. Mandiri, sukses, membahagiakan orang tuaku yang selama ini belum sempat kulakukan sama sekali.

Rasanya punggung ini masih enggan bergerak dari bean bag kamar kosku. Ya Tuhan, aku bimbang. Berikan aku petunjuk. Aku ingin menghapus wajahnya dari memoriku. Lepas darinya secara permanen. Aku takut terpedaya saat dia kembali datang dengan sosok yang berbeda.

To

Aulia Lapan Bilan

Kasih ulasan dong say... tenkiu

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Muhammad Zein
klo bicaranya dikamar kos pastinya ujung ujungnya dr abirama ya............... pengen itu
goodnovel comment avatar
sugengwaluyo807
lanjutkan kakak, hauraaaaa taruh sini juga
goodnovel comment avatar
Yielda Sofyan
benarkah anak mereka wafat?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status