Share

Chapter 50

Sejak pulang dari Eropa jam kerjanya bertambah padat. Bahkan sering lembur. Meski aku pernah protes. Mengatakan bahwa dia akan kelelahan jika seperti itu. Lagi pula waktu bersama anak-anak menjadi berkurang.

Awalnya dia menuruti saranku tapi setelah pulih dari sakit sikapnya berubah dan bekerja tanpa kenal waktu. Berkali-kali kucoba mencari penjelasan atas perubahan itu tapi berkali-kali pula dia mengatakan tidak ada yang berubah semua berjalan sewajarnya. Tapi dari kilat matanya aku melihat ada yang dia sembunyikan.

Setelah mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur aku meninggalkan kamar menghampiri ibu yang masih berkutat di ruang tengah membereskan mainan yang terserak di bawah meja. Senyum lembutnya mengulas mendapatiku yang muncul menyibak tirai.

“Eh, Nak Mai. Belum tidur?”

Dia memintaku duduk di kursi berhadapan dengannya.

Aku mengangguk.

“Ibu juga kok belum tidur?”

“Ibu belum ngantuk.”

Aku mengangguk lagi.

“Maaf, ngerepotin Nak Mai.”

“Ngerepotin apa, Bu? Mai nggak merasa di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status