Share

Chapter 55

Suaramu menarik kesadaranku lebih tajam. Rasa bersalah terpampang jelas di garis wajahmu. Ada luka di sorot matamu. Kau memendam kepedihan yang dalam. Tetapi aku tak bermaksud menggugah rasa ibamu. Kau telah mengatakan apa yang kau inginkan. Melepasku.

Bukan berarti dengan kondisiku seperti ini aku berharap kau meralat ucapanmu. Jika memang itu yang kau inginkan aku akan menegarkan hati. Siap menerima apa pun keputusanmu.

“Akhtar, apa kamu ingin kita berpisah?”

Aku bertanya dengan suara lemah. Setelah berhasil mengumpulkan kekuatan.

Kau tampak terenyak dengan pertanyaanku. Air wajahmu bertambah suram. Cahaya matamu mengeruh memandangiku ragu. Diam tak menjawab.

“Jika memang mau kamu seperti itu. Saya akan pergi.”

Sudut bibirku berkedut. Nyaris bergetar. Menahan kepedihan yang seolah menyayat lebih dalam.

“Maikana ....”

“Saya janji tidak akan mengganggu kamu lagi. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hari-hari saya. Saya menyangyangi kamu juga anak-anak sampai kapan pun.”

Kuulas sen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status