Share

Chapter 52

"Tak selalu seseorang yang menjadi awal dalam kehidupanmu juga akan menjadi akhir."

_____

Aku memutar badan mendengar pertanyaan Buk Lek. Memandangnya dengan raut bingung.

“Bosan kenapa Buk Lek? Mai nggak bosan, kok. Berdiam diri juga menyenangkan.”

Suapan ke lima berhasil melewati tenggorokanku. Aku memaksakan diri untuk menghabiskan makan pagi menjelang siang ini. Setidaknya Buk Lek tidak merasa kecewa ketika aku hanya makan beberapa sendok seperti kemarin-kemarin.

“Kalau ndak keberatan Buk Lek mau ngajak kamu jalan-jalan ke kebun kentang. Sembari lihat Pak Lekmu menyiangi rumput.

“Boleh. Tapi nanti sore aja ya Buk Lek.”

“Beneran?” Wanita setengah baya itu tercengang mendengar responsku. Tampak tak percaya.

“Beneran ...?”

Buk Lek Darti spontan mengantupkan kedua telapak tangannya. Memandangku dengan raut lega.

Aku tertawa kecil. Rasanya tidak tega menolak ajakannya yang ke sekian. Hampir setiap ada kesempatan dia membujukku untuk berjalan-jalan ke luar. Menghirup udara segara sembari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status