Share

Bab 21

Nisa melempar helm yang dia pakai. Bagus hanya diam menunduk tak berani berkata.

"Ada apa Non, Pulang-pulang kaya kesurupan begitu," tanya Darmi bingung melihat keributan di garasi.

"Telpon Mas Damar Mbok!! Kemana itu orang gak Pulang-pulang. Nisa butuh ponsel, hidup udah kaya di gunung!!" teriak Nisa frustasi.

"Pokoknya besok Nisa gak mau naik motor lagi, gak mau tau Nisa gak mau dijemput pake motor, pusing, bau asep, cape, gak bisa nyender, panas lagi!!" Nisa berteriak histeris.

"Ya Udah, Mbok telpon, Non." Darmi tergopoh masuk, tak lama Mbok Darmi keluar. "Sebentar lagi Den Damar pulang, Non. Jangan teriak-teriak lagi." Darmi berkata pelan. Hatinya berdetak lebih kencang belakangan ini karna Nisa terus merajuk.

Dengan menghentakkan kaki, gadis cantik ini pergi masuk ke dalam rumah.

"Mas, sabar ya," ucap Darmi pada Bagus, Netranya berkaca khawatir Bagus tidak betah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status