Share

Bab 22

"Antar aku ke Rumah Sakit aja, aku gak kuliah hari ini," ucap Nisa pada Bagus.

"Loh kenapa gak kuliah, Non?" tanya Darmi.

"Nggak Mbok, aku gak mood, percuma kuliah kalo pelajaran gak masuk di otak," ucap Nisa masih dengan raut kesal.

"Non, nanti di rumah sakit hati-hati bicara sama, Tuan." Darmi mengingatkan.

"Iya, Mbok, Nisa ngerti." Mengingat kesehatan ayahnya Nisa menjadi semakin tak bergairah.

"Mas Bagus, antar Non Nisa ke Rumah Sakit aja, ya," ucap Mbok Darmi pada Bagus, yang sejak tadi berdiri di teras.

"Iya, Mbok." Bagus menjawab sopan, menundukkan kepala.

Bagus memperhatikan wajah Nisa yang murung lewat kaca sepion, pun saat turun dari motor tak ada lagi marah atau kesal saat gadis ini kesulitan membuka helm.

"Mas, tunggu di sini aja, Nisa gak lama kok," ucap Nisa pada Bagus dengan suara lembut, tak ada lagi ketus.

Bagus t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status