Share

39. Kelahiran Cucu

"Ayo bawa Bunga ke rumah sakit!" Mas Arif ikut menyuruh.

Gading membimbing Bunga untuk keluar gedung. Aku dan Mas Arif mengekor.

"Mas!" Sarita memanggil melihat suaminya berlalu.

Mas Arif balik badan. "Apa?"

"Kasih kuncinya sama Gading saja. Biar dia yang bawa mobilnya sendiri. Kamu masih harus menemui tamu," perintah Sarita tanpa perasaan.

Nona menghampiri. Wanita itu menyincing gaun pengantinnya yang melambai itu. "Iya, acara masih lama, Yah. Masih dua jam lagi rampungnya. Pokoknya Ayah harus mendampingi aku di pelaminan saat salaman nanti," pintanya setengah merajuk.

Mas Arif mengusap wajahnya dengan kasar. "Astaghfirullah hal adzim!" Mas Arif menekan suara kesalnya, "adikmu mau lahiran, Non. Ayah dan ibu harus menemaninya."

"Lho yang berkewajiban menemani Bunga kan si Gading sama Ibu Rini." Nona yang egois menyanggah dengan cuek.

"Lebih tepatnya Gading dan ibumu," tukas Mas Arif.

"Oh gak bisa, Mas. Ada banyak kolega yang mesti aku temui." Sarita langsung menolak.

"Kalo Ibu gak ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status