Share

42. Kelakuan Gading

Nona mendengkus kasar. "Iya kami mau sholat bersama." Akhirnya dia mengalah.

Kami sholat berempat. Bunga absen karena masih dalam masa nifas. Seperti biasa Gading yang memimpin ibadah.

Selepas sholat Maghrib kami langsung menuju meja makan. Lagi-lagi Galang dan Nona memilih tidak ikut bergabung.

"Kami mau makan di luar saja, Bu," jelas Galang sekalian pamit, "Nona gak suka menu masakan yang Ibu buat."

Walau pun dada ini terasa sesak. Namun, aku tetap mengizinkan dengan anggukan.

"Maafkan Embak aku ya, Bu," ucap Bunga ketika Galang dan Nona berlalu pergi. Bunga tampak tidak enak hati melihat kelakuan sang kakak.

"Mbak Nona emang selalu begitu. Anak dan cucu pertama. Dari kecil dia selalu dimanja oleh semua. Selalu terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan. Makanya egois gitu," tutur Bunga dengan wajah prihatin, "aku saja sebagai adik dituntut sering mengalah sama dia," pungkasnya gusar.

Aku menanggapi dengan tersenyum miris. "Watak seseorang memang tidak bisa dirubah. Tetapi perilaku bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status