Share

Berubah

Rumah kembali sepi sepeninggal Rika dan Uwak Piah. Mereka pulang dadakan dijemput Aydin. Khalid terlihat keberatan saat Haifa dibawa pulang ibunya. Selama tiga hari di sini, Khalid selalu dekat-dekat dengan sepupu perempuan satu-satunya itu.

Sebelum pulang, Rika memintaku menerima permintaan pertemanan akun biru. Selama ada Rika dan Uwak Piah, aku memang jarang membuka si biru. Aku juga hanya memegang ponsel saat malam saja.

“Teteh, bulan depan Rika pasti ke sini lagi. Oh iya, doain ya supaya Rika dikasih jalan yang terbaik,“ katanya tadi sebelum masuk ke mobil.

“Aamiin.“

Aku merasa nelangsa dengan nasibnya sekarang. Terlepas dari perlakuan buruknya padaku di masa lalu. Takdir memang tak ada yang tahu. Apa yang kita benci terkadang Allah jadikan kepingan takdir kita, pun sebaliknya.

“Te-te-teh.“

Suara Mamah membuyarkan pikiran. Aku menghampirinya dengan tergopoh dan tersenyum saat melihat Mamah bisa berdiri walau telapak kakinya belum menginjak lantai sempurna.

“Mamah mau apa?“ tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status