Share

19. Kehabisan Bensin

"Mega!"

"Mega!"

Mustika dan Desi berteriak berbarengan memanggil nama wanita berpakaian merah dengan kain songket tersebut. Ya! Dia adalah Mega Darmawanーseorang pengusaha pempek asal Pelembang sekaligus pemilik rumah makan di stasiun Tango 2.

Wajah Mega memucat. Dia tidak berani memandangi Mustika dan Desi. Dia memilih untuk menundukkan kepala menatap sandal merah yang baru dibelinya di pasar malam.

Mustika menatap Kevan. Dia berseru, "Van, bantu aku berdiri! Pantatku rasanya sakit banget."

Kevan dengan sigap membantu Mustika berdiri. Dia membawa wanita penyuka sepatu dan sandal high heels itu duduk di samping Gallon.

"Kamu nggak apa-apa, kan?" tanya Gallon.

"Ah, kamu! Bisa-bisanya kamu makan enak saat teman kesusahan!" keluh Mustika sambil memijit kaki kanannya yang terasa sakit.

"Aku laper," jawab Gallon pasrah. "Aku udah bilang tadi, kan? Aku nggak ikut campur urusan kamu dan Desi. Karena aku belum lihat motor baru Desi yang dibilang Mega tempo hari itu!" Gallon menunjuk Mega d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
Astaga, Abaaaaanggg.... Maafin baru lihat komentar. Di GoodNovel komentar tidak terdeteksi, jadi harus dicari satu persatu. Btw, thank you for reading 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。
goodnovel comment avatar
ovan bacho
nemu cerita seru lagi nihhhh uhuy,,, lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status