Share

27. Reuni SMA Cendrawasih

"Aku bukannya nggak punya cita-cita, Kak," kata Ciara. "Aku juga mau kuliah. Tapi, kakak tahu sendiri aku gampang lelah dan mimisan ...."

Kevan mengusap pipi Ciara yang basah karena air mata. Dia berkata di dalam hati, 'Aku ngerti perasaan kamu, Cia. Apa yang bisa aku lakukan buat kamu? Aku akan cari cara, Cia!'

"Dan aku ... mau nggak mau harus belajar cinta Miguel, Kak. Karena dia pilihan kedua orang tuaku."

'Astaga! Gimana perasaan Tuan dan Nyonya saat mendengar semua isi hati Nona?'

Kevan memutar otaknya untuk menghentikan Ciara menangis dan berkeluh kesah. Dia menghela napas sejenak.

"Non, hidup dan mati kamu itu kuasa Tuhan. Aku punya cara agar kamu bisa kuliah. Mau tahu, nggak?"

Ciara menatap wajah Kevan. "Apa?"

"Nanti aku kasih tahu. Sekarang cuci muka, lalu ikut aku sarapan di ruang makan!"

Bukannya beranjak dari ranjang, Ciara justru kembali merebahkan tubuhnya. Dia menutup wajahnya dengan selimut.

"Ogah! Aku malas."

Kevan terkekeh. "Sayang banget. Padahal aku mau ajak jaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status