Share

Bab 38 (Fani)

Beberapa hari ini aku merasa sering sakit perut, padahal aku makan dengan teratur dan tidak pernah berlagak diet. Lidahku juga terasa pahit untuk merasakan makanan apapun. Semangat hidupku turun drastis semenjak aku tahu kebusukan Mas Alvian yang dibalut dengan modus-modus rapih.

Mungkin gurauan Hilal benar jika aku sedang mengalami stress, tapi aku menepis semua itu. Aku harus tetap waras, cantik-cantik kok stress. Sepertinya aku berlebihan sakit hati melihat Mas Rizki sekarang bahagia dengan Mbak Fatma. Dadaku selalu sesak jika teringat mereka.

Aku pulang magang dengan gontai, Sahla mengajakku jalan-jalan ke alun-alun dan menikmati matahari terbenam tapi aku tidak tergugah. Aku menuju balkon setelah turun dari ojek online, motorku masih di pesantren dan terlalu jauh untuk dibawa ke tempat magang. Tiba-tiba perutku terasa mual dan kerongkonganku semakin terasa pahit.

"Fan, Lu kenapa, Fan?"

Aku tidak memedulikan suara itu, tanganku memegang tiang balkon erat-erat agar tidak limbung. N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status