Share

Bab 39 (Fani)

Saat aku datang ke kantor, Bu Siska sedang menata berkas-berkas di meja Bu Delta, aku menyapanya dan membantunya. "Eh, Falen. Kemarin gimana?"

"Alkhamdulillah lancar, Bu," jawabku. Aku menyembunyikan jika Bu Delta mengeluhkan jadwalnya untuk satu pertemuan dengan yang namanya Hannan.

"Makasih, ya. Ibu kemarin habis ngurusin anak Ibu khitan. Mungkin nanti juga pulang lebih awal dari biasanya," ujar Bu Siska.

"Oh, Ibu punya anak laki-laki?" Tanyaku berbasa-basi. Padahal tidak penting urusan itu untukku.

"Iya, satu. Dia anak bungsu, saya senang akhirnya bisa punya anak laki-laki, jadi lengkap. Kakak-kakaknya semua perempuan, yang sulung seumuran kamu," ujar Bu Siska.

Anak perempuannya yang seumuranku pasti tidak sebobrok diriku yang sampai dikeluarkan dari sekolah. Mengetahui jika Bu Siska memiliki anak seumuran denganku, aku sedikit khawatir jika akan dibanding-bandingkan dengannya. Hal yang paling kutakuti, dibanding-bandingkan. Apalagi jika aku sudah jelas-jelas tidak sepadan dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status