Share

Bab 40 (Fani)

Aku menyelesaikan sisa magangku dengan cukup konsentrasi. Hari-hariku hanya magang, mengerjakan laporan, dan tidur. Tak ada lagi acara jalan-jalan untuk menunggu malam tiba. Tubuhku tak lagi kebal udara dingin. Aku beruntung karena Sahla tidak bertanya macam-macam kepadaku, kecuekannya sungguh menguntungkan.

Hingga akhirnya magang berakhir dan menggoreskan rasa kangenku pada orang-orang di kantor, terutama Bu Delta, Bu Siska, dan Bu Retno. Aku masih penasaran dengan Bu Delta, Sang Perempuan misterius dengan wajah cantik jelita. Ia menyimpan banyak cerita hidupnya. Bisik-bisik dari Bu Retno, Ia adalah muallaf. Benarkah?

Aku dan Sahla menaiki kereta yang sama dengan bangku berdekatan, sedangkan Hilal kembali ke kota tempat kami kuliah dengan sepeda motor. Hening menemani perjalanan kami, aku tidak menemukan topik yang pas untuk dibicarakan dengan Sahla sementara Ia memang tidak banyak berbicara.

Monic yang lebih dulu tiba di pesantren, segera menjemputku dan Sahla. Seperti biasa Ia hebo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status