Share

Part 30 Hawatir

Ardan mencoba berpegang pada sandaran sofa. Ucapan keponakannya barusan membuat hampir semua sendinya tidak bekerja. Kedua kakinya seakan tidak bisa digerakkan. Kepalanya mendadak pusing dan matanya berembun. Haslan memegangi adik iparnya dan membantunya duduk kembali di sampingnya. Sementara Latief kembali menghampiri putranya untuk memastikan ucapannya tadi.

"Kamu yakin?" tanya Latief dan Riswan mengangguk sembari mengulurkan ponselnya.

Matanya yang dibingkai kacamata itu membelalak melihat foto-foto di ponsel putranya. Menoleh pada adiknya yang mendongak minta penjelasan, ia beranjak dan ikut duduk di sofa. Sekarang Ardan duduk diapit oleh Latief dan Haslan.

"Ya Allah!" seru Ardan tapi Haslan langsung membekap mulut adik iparnya itu sembari melirik pintu ruang kerja tempat mereka berdiskusi. Jangan sampai para wanita tahu dan histeris.

"Kamu sudah lapor polisi, Wan?" tanya Haslan.

"Belum Om. Akram sendiri yang minta agar masalah itu tidak diperpanjang. Menurutnya itu hanya bega
Rat!hka saja

Jangan ikut hawatir ya, In sya Allah rutin update. Ada hang tahu Abang Akramnya ke mana?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nona Pelangi
ngumpet dulu, sibuk cari mahar
goodnovel comment avatar
babyblack
ngumpet di lorong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status