Share

Dia itu Aku?

Awan memelukku begitu erat. Aku kini sudah berada di atas pangkuannya. Kejadian ini dulu tak pernah aku rasakan dengan Om Andi sebelumnya. Jadi tak salah kalau aku meminta dari Awan.

Tak hanya sampai di sana saja. Awan menciumku begitu memburu hingga ia tak sanggup lepas dariku. Perlahan-lahan kuku tanganku jadi memanjang. Aku nggak salah lihat, kan?

Aku memintanya berhenti dan melihat diri sendiri. Ini seperti bukan aku.

“Kenapa, Indah? Kamu ragu?” tanyanya.

“Nggak, cuman merasa kayaknya aneh, ya, baru pertama kali kita ketemu tapi udah sejauh ini.”

“Mau sama mau apa salahnya.” Awan merebahkan kepala di sandaran mobil. Mungkin karena hasratnya tak tersalurkan.

“Ya, nggak salah, tapi apa nggak terlalu cepet.” Justru aku yang terlalu mendekatkan diri padanya.

“Kita sama-sama belum ada yang punya, jadi aku rasa nggak ada halangan. Boleh, nggak?” Dia meminta izin padaku. Kurang jantan sebagai lelaki nggak seperti Om Andi.

Jelas aku memperbolehkannya. Kami pun melanjutkan adegan yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status