Share

Teman Kencan

Sepupu lelaki Kimmi bernama Awan. Dia cukup tampan dan bersih. Masih muda nggak jauh sih, dari umurku. Akhirnya lawan yang seimbang. Entah sampai sejauh mana. Aku nggak tahu, kalau asyik aku jalani.

“Hai,” sapanya ketika membukakan pintu mobil untukku.

“Hai juga,” jawabku ramah sambil tersenyum.

Aroma parfummya Awan wangi, tapi jauh lebih maskulin milik Om Andi. Ah, baru sebentar aku nakal, tapi sudah merindukannya. Mungkin karena sudah bolak-balik merasakan kesyahduan bersama.

“Kamu cantik banget,” ucap Awan.

“Makasih, kamu juga ganteng banget.”

“Lipstik merah kamu, bagus. Biasanya aku nggak suka lihat perempuan pakai lipstik merah, tapi kalau kamu yang pakai jadi kelihatan cantik. Merk apa? Biar aku yang belikan.”

Wow, di hari pertama kencan dia sudah berusaha gentleman. Apakah ini akibat dari selendang merah yang aku lilit jadi syal. Aku memang sedang ingin berpenampilan berani.

Bahkan aku memakai rok di atas lutut. Terlihat Awan melirik rokku setiap saat. Rok atau yang lai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status