Share

Diberi Petunjuk

“Eh, Puan, dah sedar, ye?” Ada seorang perempuan berbahasa Malaysia padaku.

Aku mengangguk saja dan dia menggunakan baju perawat serba putih. Dia keluar dan beberapa saat kemudian ada yang datang lagi. Orang itu adalah Dani.

“Akak, maafkan saya, tapi Akak pingsan tadi dekat masjid. Kebetulan pula saya yang lihat dan kita satu kapal tadi, jadi saya bawa akak ke sini.” Duh, kenapa harus dia yang menolongku? Apa nggak ada orang lain.

“Iya, makasih, ya, Bang. Udah tolongin Indah. Om Andi mana, ya?” Aduh kenapa aku bisa kelepasan nanyain Om Andi. Mudah-mudahan Dani nggak kenal sama dia.

“Kak, maaf saya nak tanya. Tadi di pelabuhan saya lihat akak dengan Pak Cik Andi. Akak ni siapanya Om kami, Kak? Sebab Om kami tu dah lame betul menduda sejak Mak Cik Nora meninggal. Maafkan kelancangan saya, Kak, tapi kami tak mau ada fitnah di kampung lagi.”

“Saya istrinya Om Andi,” jawabku bohong walau sebenarnya hubungan kami sudah seperti suami istri.

“Oh, bile Pak Cik kawin? Tak ade pesta atau a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status