Share

Hilang Arah

“Ima siapa?” tanyaku, “dan ada perlu apa kamu ke sini?”

“Indah Nora Diana,” ucapnya. Dia tahu nama lengkapku. “Kite pernah jumpe sekali, di lantai due rumah Bang Andi. Kau tak nampak aku tapi aku nampak kau. Ini peringatan terakhir untuk kau Indah. Pergilah jauh-jauh dari Bang Andi, die lebih jahat daripade setan. Aku dulu ditumbalkan saat tengah hamil 3 bulan, anak dari darah daging Bang Andi sendiri. Bukan tak mungkin kau pun dibuat same dengan aku.”

“Gimana aku bisa percaya sama apa yang kamu bilang?”

“Indah, aku mati lebih dulu dari pade kau lahir. Pun jiwa kami banyak tertawan di lantai due rumah Bang Andi. Kalau kau berkenan bebaskanlah kami.”

“Bebaskan?”

“Iye, pokok rambutan di tengah kebun karet, itu kunci memusnahkan semua ilmu hitam Bang Andi. Indah, aku tak bisa lame sangat di sini. Berubahlah selagi kau masih hidup, sebab kalau dah mati, payah. Tak ade kesempatan untuk bertaubat, macam aku dan calon suami kau dulu.” Dia menghilang.

Aku terbangun. Sosok yang tadi memas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status