Share

Sean Alexander Dinata

Dret... Dret... Dret...,

“Nomor tidak di kenal?” gumam Ana ketika melihat nomor Asing meneleponnya. Ragu-ragu Ana mengangkat.

“Assalamualaikum,” ucap seorang perempuan di seberang sana.

“Waalaikumsalam, dengan siapa ya?” tanya Ana terheran-heran.

“Apa benar ini dengan Anaknya bapak Miftah Hengkara?” tanyanya lagi

“Benar saya sendiri,” jawab Ana, sedikit khawatir.

“Jadi begini, Mbak, Ayah, Ibu, dan kakak mbak sekarang ada di rumah sakit Pelita Jaya,”

“Orang tua saya? Apa yang terjadi? Mereka baik-baik saja kan? Apa tidak ada yang serius? Dan siapa tadi? Kakak saya?” cecar Ana yang mulai hanyut dalam kesedihan. Pantas saja, perasaannya dari tadi tidak karuan dan gelisah.

“Betul, Mbak. Ayah, Ibu dan kakak Mbak. Sebaiknya, Mbak seger

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status