Share

Bab 0069

"Nona Yara," kata perawat di samping dengan lembut. "Beri tahu aku kalau kamu sudah nggak tahan."

"Nggak ... aku masih tahan," jawab Yara susah payah.

Wajahnya pucat seperti hantu dan dia memandang orang yang berdiri di luar.

Yudha.

Entah kenapa dia ada di sini. Mungkin itu memang halusinasinya.

Yara menggertakkan gigi dan menatap wajah orang di luar jendela itu yang selalu tampak acuh tak acuh. Lalu dia merasa seperti sakitnya benar-benar berkurang.

Sejak dulu, Yudha adalah obat, sekaligus racun baginya.

Mengingat-ingat cintanya selama bertahun-tahun, rasanya bahkan lebih menyakitkan daripada sekarang.

Yara tidak tahu kapan dia jatuh pingsan. Dia hanya ingat bahwa sebelum dia pingsan, hanya ada satu pikiran di benaknya: menceraikan Yudha secepatnya.

Ketika dia bangun lagi, dia berada di bangsal.

"Nona Yara, kamu akhirnya bangun."

Perawat itu sangat ketakutan.

"Sudah dijelaskan, jangan memaksakan diri. Pacarmu hampir memakanku hidup-hidup."

"Pacar?" Yara tampak bingung.

"Orang yang men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status