Share

Ciuman Kedua

“Maafkan aku… Hira.”

Ervan adalah orang yang keras kepala. Bahkan ketika meminta maaf, dia pun akan bersikap yang sama.

“Daffin! Siapa yang menyuruhmu berlutut di sini? Bukannya lantai rumah sakit itu penuh dengan jamur dan mikroba. Dengkulmu bisa tercemar.”

Ocehan Adhira tak lekas membuat Ervan menghentikan niatnya.

“Kamu hari ini kenapa? Salah makan obat?”

Adhira turun dari ranjangnya dan menarik tubuh Ervan dari lantai.

Namun dia sendiri tahu kekuatannya sudah terisap habis sejak mereka menganiayanya di Lavandula kemarin.

Alhasil, keduanya justru berlutut di lantai bersama.

Dengan cepat Adhira merangkul Ervan, menepuk punggungnya untuk mengibaskan rasa bersalah yang membebani dirinya.

“Sudahlah. Kita jangan bahas hal menyedihkan begini lagi. Walau aku pandai menghibur orang, aku tidak pernah berhasil membuatmu tertawa.”

Tampaknya Ervan masih enggan bangkit.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status