Share

Jangan siksa dia!

“Serahkan dia padaku!”

“Atau apa?”

Haris menantang. “Perjanjian kita belum kau penuhi Ervan. Bukankah sudah kukatakan, kau patuhi perintahku dan aku akan menuruti kemauanmu juga. Mengapa kau bersikeras menolongnya?”

Kuswan ikut menimpali, “Adhira berhasil menakhlukkanmu. Kudengar dia memiliki gangguan orientasi seksual. Apakah dia melakukan itu padamu?”

Mata Haris membulat dan hampir keluar dari rongganya.

“Seharusnya aku tidak membiarkanmu berteman dengannya. Bahkan Tamara saja menjadi mata-mata demi membantu anak sialan itu. Aku benar-benar terpedaya selama ini.”

Pisau berdesing saling beradu di balik kulit dada, melahirkan percikan api yang terjebak dalam kerangka rusuknya. Ervan memiliki seribu macam alasan untuk menyangkal, tapi dia tahu setiap kata yang diucapkan hanya akan menunda pertemuannya dengan Adhira. Jadi dia menelan lidahnya sendiri dan mulai melakukan penca

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status