Share

Kateter Urin

“Hal apa?”

“Yang kudengar dari orang-orang, Elyas sempat melontarkan keengganannya menyentuh penyuka sesama jenis. Benar-benar homofobia fase terminal yang tidak ada obatnya!” pungkas Ali.

“Lantas, apakah Ervan tahu bahwa orang yang mengoperasiku adalah musuh bebuyutannya?”

Ali mengangguk.

“Dia tak keberatan?”

“Nyawamu di ujung tanduk, Adhira. Kalau bukan dia yang berbaik hati mengangkatmu dari sergapan maut, aku yakin kamu sudah jadi arwah gentayangan sekarang.”

Kemuraman kembali tercetus di wajah Adhira. Adhira percaya kalau Ervan pasti sangat merendahkan dirinya hingga mau meminta bantuan pada Elyas yang sudah menghinanya ini. Mungkin bila harus kembali dicaci maki dan dipermalukan oleh orang seperti Elyas, Ervan bisa melakukan hal itu tanpa keraguan.

Entah mengapa Adhira merasa ucapan Renal kemarin sepenuhnya benar. Pada tahap ini tidak ada yang bisa menghentikan upaya Er

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status