Share

#86 Be Quiet

“Miko? Kamu kok pindah ke sofa?”

“Eh, Can.” Miko hampir lupa kalau Cantika tipe orang yang selalu bangun pagi.

“Apa aku semalam tidurnya nggak bisa diem? Aku ngigau?”

Dengan gerakan serba salah, Miko mengusap tengkuknya. “Ng-nggak, kok.”

Cantika memekik tanpa suara. “Jangan-jangan aku nampar kamu?? Apa ngilerin kamu?”

“Nggak, Can ...” Sesuai kata-katanya semalam, Cantika tidur dengan amat sangat tenang seperti putri tidur. Justru sbealiknya, yang jadi masalah di sini adalah Miko sendiri. “Itu ... aku cuma nggak betah aja karena terbiasa tidur sendiri.”

“Ya ampun, sorry ya. Kehadiran aku di sini pasti ganggu banget. Nanti sore aku balik ke rumah, deh,” ucap Cantika dengan bibir mengerucut dan wajah memelasnya.

Tapi tak hanya sampai di situ, Cantika bergumam menambahkan, “Ya, meskipun aku dan mamaku belmu akur. Meskipun aku masih nggak nyaman pulang. Meskipun aku belum bisa ketemu tante Grace. Aku paksain—”

“Udah, nggak pa-pa,” potong Miko cepat. “Kamu di sini aja dulu kalau belu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status