Share

#88 Berbagi Ingatan

Dua sahabatnya yang sudah berada di apartemen memerhatikan Ben dengan pandangan seolah mereka kedatangan makhluk luar angkasa. Heran, kenapa lelaki itu ada di sini.

Tetapi Ben tidak memedulikannya sama sekali. Jangankan bilang permisi pada tuan rumah, dia masuk tanpa melirik sedikit pun. Hanya sempat bersibobrok dengan Olin barang sedetik. Seakan sejarah kekacauan di antara mereka tidak pernah terjadi.

Sedangkan Cantika, sudah cemas setengah mati. Takut Ben yang yang sedang kumat sumbu pendeknya mencak-mencak di apartemen Miko, membuat keributan.

“Cuma ini bawaan kamu?” Diangkatnya satu tas travel yang dijinjingnya. “Jangan sampai ada yang ketinggalan.”

“E-eh, iya.” Cantika mengekori Ben ke pintu. Membasahi bibir, merasa tidak punya pilihan. Di sisi lain ia merasa tak enak pada Olin dan Miko karena mendadak pergi dari sana.

Cantika lalu beralih pada teman-temannya. “Nanti gue chat ya.”

“Tempatnya kecil, cuma satu kamar. Bed juga cuma satu. Mana bisa tiga orang tinggal di sana?”
Lunetha Lu

Cantika nggak ngapa-ngapain kok, cuma sempat peluk Miko sedikit.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status