“Pecundang tak berguna!” pekik Daniel pada para orang suruhannya yang kebetulan warga asli Turki, yang berhasil melarikan diri. Daniel Dash bahkan sudah membayar puluhan ribu lira pada orang suruhannya itu untuk membawa Nuha.Aksi demo secara tidak langsung membatalkan aksi Daniel. Orang-orang suruhan Daniel malah tertangkap oleh para polisi yang menghalau aksi demo. Mereka dituduh sebagai koordinator demo karena kedapatan membawa senjata dan obat bius. Mereka diringkus oleh pihak berwajib. Hanya satu yang selamat dari kepungan para polisi bersenjata tetapi dirinya tidak selamat dari amukan Daniel.Daniel menghajar lelaki berjenggot yang usianya lebih tua darinya dengan membabi buta. Dia juga menghancurkan barang-barang yang berada di penginapan seperti furniture dan beberapa pajangan dari tanah liat.Aksi Daniel benar-benar payah. Dia gagal menculik Nuha. Untuk melampiaskan amarahnya, Daniel memanggil seorang wanita penghibur untuk memperbaiki suasana hatinya.Malam itu, wanita pengh
Dua puluh tahun yang laluMalam itu, seorang pemuda berperawakan tinggi dengan rambut gondrong tengah berlari di bawah rinai hujan yang begitu lebat. Dia memayungi tubuhnya dengan jaketnya. Dia berjalan dengan tergesa meski harus melawan hujan lebat demi menemui sang kekasih hatinya yang sudah lama menunggunya di halte bus dengan wajah yang ditekuk.Gadis cantik berambut panjang sepunggung itu duduk sendirian di sana sembari menekuri lantai yang dipijaknya. Sesekali dia memainkan sepatu pantofelnya, mulai merasa jenuh sebab kekasihnya tak kunjung datang menjemputnya padahal malam sudah larut dan jalanan terlihat sepi.“Arun! Arun!” seru pria berambut gondrong tersebut saat kakinya mendarat sempurna di depannya setelah mengibaskan jaketnya yang basah.“Sayang … Arun!” serunya lagi dengan suara yang lembut, berharap kekasihnya, Arunika muda menoleh padanya dan menyambutnya dengan sebuah pelukan dan kecupan hangat di pipinya. Namun hal tersebut hanyalah angan belaka.Aruni tak menggubris
Tangan Nuha begitu dingin saat memijat kepala Darren dengan terpaksa. Kening Darren terasa panas. Dia terserang demam pula.Demi rasa kemanusiaan, Nuha memijat pelan kepala Darren yang berlabuh di pahanya. Rambutnya yang agak panjang sebahu terasa halus di tangannya. Darren tertidur pulas dalam pangkuannya. Awalnya Nuha merasa sangat risi tetapi entah mungkin dorongan psikologis janin yang di dikandungnya dia dengan ikhlas memijat kepala sang suami.Untuk melakukan hal semacam itu saja butuh pergulatan batin. Nuha sadar apa yang dilakukannya keliru. Dia tahu dosa ketika dirinya belum bisa berbakti padanya dan melayaninya sebagai seorang istri. Nuha masih trauma atas apa yang terjadi padanya.Nuha masih beruntung memiliki suami seperti Darren yang penuh pengertian. Darren tak pernah menuntut Nuha untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Darren bahkan sadar diri karena awal hubungan mereka ialah ‘kesalahan’. Namun Darren meyakini hubungannya akan membaik jika ke duanya sali
Malam itu suasana terasa sunyi. Hal tersebut menjadi tanda tanya besar bagi Kania. Biasanya ke dua orang tuanya dan dirinya menikmati makan malam penuh khidmat saat malam menjelang. Namun kali ini, sang ayah enggan turun dari ruang kerjanya sehingga membuat sang ibu kesal dan ikut tak mau makan malam.Kania hanya memainkan sendok dan garpu pada kuah sayur yang hampir dingin ditemani asisten rumah tangga yang berdiri mematung tak jauh dari keberadaannya.“Bik, apa Mama dan Papa berantem?”Kania mempertanyakan hal tersebut pada ART yang seharian berada di rumah. Dia pasti tahu apa yang terjadi pada majikannya.ART tersebut hanya mengerutkan keningnya, pertanda dia tak paham dengan pertanyaan yang dilontarkan majikannya.“Bik! Apa kau tak mendengar pertanyaanku?” bentak Kania akhirnya menaruh sendok dan garpu kembali pada tempatnya sehingga membuatnya kehilangan selera makan.“Eh, Non Kania, Mama dan Papa baik-baik saja. Non Kania sendiri tahu jika Papa pulang lebih awal dan selesai ari
Di sebuah padepokan yang terletak jauh dari perkotaan suara riuh teriakkan penuh semangat mengudara. Kendati terik matahari membuat kening berjengit tetapi semangat sekumpulan anak remaja yang tengah berlatih Pencak Silat justru semakin sengit.Seorang gadis dalam balutan pangsi hitam dengan terusan berwarna senada adalah salah satu murid baru yang sangat antusias mengikuti latihan bela diri tradisional dan mengutamakan spiritualitas tersebut. Dengan gigih dia berlatih bagaimana caranya memasang kuda-kuda dengan benar. Di antara salah satu teknik dasar dalam mempelajari Pencak Silat ialah teknik kuda-kuda. Teknik ini digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh dalam menyerang dan bertahan.“Bagus Salwa! Kau cepat belajar!” seru seorang pelatih seraya menepuk pundak Salwa.Salwa dan Rasyid sama-sama mengikuti latihan bela diri Pencak Silat secara terpisah. Salwa diajari oleh pelatih wanita sedangkan Rasyid diajari oleh pelatih pria.Setelah selesai berlatih mereka bertemu kembali di se
Di depan sebuah lobi hotel bintang lima bernama Sophia Hotel seorang pemuda berambut pirang lurus menghampiri seorang resepsionis. Dia menanyakan apakah masih ada kamar kosong yang tersedia di sana. Jika masih ada maka dirinya akan melakukan reservasi. Namun rupanya keberuntungan tak berpihak padanya, seluruh kamar hotel tersebut telah full-booked oleh karena itu pemuda tersebut tak bisa menginap di sana. Ditemani dua orang pengawalnya dia pun beranjak dari hotel tersebut pergi ke hotel lain yang terletak tak jauh dari sana, hanya berjarak kurang lebih dua kilometer. Pemuda berambut pirang tersebut berhasil check in hotel dan menginap di sana. “Tuan Daniel, apa Tuan mau makan malam di resto apa di kamar?” tanya seorang pengawal menawarinya makan malam. “Tidak usah! Aku tak mau makan. Aku belum lapar.” “Baiklah, Tuan. Saya pamit undur diri,” pungkasnya. “Tunggu! Kau bawa motor?” “Bawa Tuan,” “Aku pinjam motormu,” “Um, baiklah Tuan,” Dengan menunggangi kuda besi milik pengaw
Nuha bangun tidur dengan penuh semangat. Setelah minum obat dan vitamin yang diresepkan oleh dokter kandungan, kondisi tubuh Nuha mulai membaik.Selain itu, keinginan untuk pulang telah hilang sebab Darren berhasil membujuknya untuk mengunjungi objek wisata lain sebelum liburannya berakhir. Karena setelah pulang ke Indonesia Darren akan kembali disibukkan oleh setumpuk pekerjaannya sebagai seorang pemimpin perusahaan.Tak biasanya pagi itu Darren masih bergulung selimut padahal waktu subuh nyaris berakhir. Dia cukup kelelahan sejak semalam Nuha meminta kebab yang dijual street food di mana mengharuskan Darren menyisiri jalanan Istanbul demi memenuhi keinginan Nuha pada malam hari.Nuha sendiri terkadang bingung mengapa dia tak bisa menahan diri untuk meminta macam-macam dan merepotkan Darren Dash.Semalam bertepatan Nuha akan membuka pintu kamar, Darren meneleponnya. Lalu tatapannya tertuju pada pintu yang diketuk beberapa kali dari luar.Flashback onSebelum Nuha membuka pintu kamarn
Naufal pergi ke kampus di mana Kania menimba ilmu, tak biasanya. Dia memanfaatkan waktu libur kuliah untuk mencari tahu tentang putri kandungnya. Dia bukan mencari tahu soal Kania tetapi Nuha.Bagi Naufal, apa yang dikatakan Aruni tentangnya benar. Dirinya patut disalahkan. Apalagi dia tidak mempertanggungjawabkan kesalahan yang diperbuatnya pada Aruni muda.Sebetulnya telah terjadi kesalahpahaman. Dua puluh tahun silam perjodohan Naufal dan Sahila terjadi karena perjodohan yang dilakukan oleh kakek nenek mereka sebab mereka masih memiliki hubungan sepupu. Dan, sudah menjadi adat istiadat mereka kerap menikahkan putra putri mereka dengan marga yang sama.Waktu itu ayahnya Naufal, Ibrahim tengah sakit sehingga waktu perjodohan dipercepat. Naufal mencari Aruni karena dia telah menjalin hubungan dengan Aruni dan sangat mencintainya. Naufal sudah berencana ingin memperkenalkan Aruni pada keluarga besarnya. Apalagi dia telah merenggut kesucian Aruni. Hal tersebut membuatnya semakin merasa