Share

Bab 234 Menahan emosi

“Ummi, sepertinya bagus konsep outdoor seperti ini buat konsep pernikahan Salwa dan Daniel.”

Nuha mengedarkan pandangannya ke segala arah, mengagumi indahnya dekorasi pesta pernikahan Ilham-Shafiyah.

Aruni mencoba melakukan hal yang sama, mengamati setiap sudut acara resepsi itu. “Boleh juga, meskipun modern tetapi dilakukan secara syariat. Ikhwan dan akhwat dipisah. Gak usah terlalu mewah, cukup mengundang orang-orang terdekat.”

“Ya gak bisa begitu Ummi, Mama Kinan dan Daniel seleranya tau sendiri,” imbuh Nuha dengan kekehan kecil. “Eh, Kania sudah datang belum Mi?”

“Ummi baru datang, Nak. Emang janjian jam berapa?”

“Katanya tadi di jalan,”

Nuha dan Aruni kini berada di meja sedang menikmati hidangan pesta.

“Mami Kinan dan Daniel belum datang?” tanya Aruni.

“Mami Kinan gak ikut, Ummi. Katanya Daddy kambuh lagi. Jadi sama Daniel aja perwakilan.”

Nuha mengatakan itu saat melihat isi pesan dari ibu mertuanya.

“Ibu, aku ketemu Yusuf!” ujar Farah tiba-tiba berlari ke arah mereka. Ia dud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status