Share

Extra part 2

Tiga tahun kemudian,

“Ampun Baby, ampun! Tolong jangan marah-marah dong!!” seru seorang pemuda berambut pirang yang diikat asal. Penampilannya sangat berantakan. Kemejanya yang dikenakannya sudah kusut masai.

Beberapa kali ia menghindari lemparan bantal cushion yang dilempar secara babi buta oleh istrinya.

“Baby!! Jangan marah-marah dong! Nanti baby kita mau jadi pemarah,”

“Au ah, aku sebel sama Mas Daniel,”

Sang istri menghentakan kakinya kesal. Ia berjalan meninggalkan suaminya yang mematung di bibir pintu penghubung ruang tamu.

“Ah, Sayang, jangan jalan cepat-cepat! Kau lupa sedang hamil muda,”

Daniel terus mengekori istrinya yang masih menyimpan amarah hanya karena masalah sepele.

“Aduh, ada apa ribut-ribut??”

Kinanti menghampiri mereka yang terlihat seperti seekor kucing dan anjing.

“Mami, Mas Daniel …” imbuh Salwa mengadu pada mama mertua dengan rengekan kecil persis seperti anak bungsu Kinan.

Kinan merangkul menantunya lalu mengusap lengannya. “Ada apa? Coba ceritakan ke Mami?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status