Share

53. Membawa Akila

Ajiz beserta Tante Mutia datang setelah kami menunggu hampir satu jam. Aku yang memang belum bisa masuk ke ruang perawatan ibu mertua tidak bisa memberi kabar apa-apa untuk mereka.

"Makasih, Mbak. Makasih udah nolong Bude," ujarnya begitu sampai di depan kami.

"Ya, Jiz."

"Makasih juga, Teo. Aku gak ngerti lagi kalau gak ada kalian tadi."

"Its okay gak masalah, Jiz. Ibu kamu langsung ke ruang dokter?"

"Iya. Tadi langsung belok."

Tante Mutia keluar dari ruangan itu setelah diajak berbincang sedikit dengan dokter. Beliau berjalan menghampiri kami.

"Makasih, Mir, udah bantuin neneknya Akila. Maafin Tante ya, ngrepotin kamu," ujarnya seraya mengulurkan tangan. Aku menerimanya.

"Gak apa-apa, Tante. Kebetulan tadi Amira lagi gak ada kerjaan jadi bisa langsung datang. Akila ngubungin Amira sambil nangis. Jadi, Akila pikir ada masalah di rumah."

"Anak pintar," ujar Tante Mutia seraya mengusap rambutnya.

"Nenek gimana, Bu?" tanya Akila melihatku.

"Nenek sudah ditangani sama dokter, Akila. Seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status