Share

Bab 30

"Kenapa panik?" Darwin berjalan dengan cepat menghampirinya, lalu menunduk untuk mengelus lutut Paula yang terbentur.

Dengan wajah tersipu, Paula bergumam, "Nggak sakit, aku mau pulang." Suaranya terdengar seperti ingin menangis.

"Cukup dipijat sedikit saja." Tangan Darwin yang hangat menyentuh lutut Paula. Saat ini, Paula tidak merasa canggung ataupun sakit lagi. Dia hanya merasa lututnya yang dipijat Darwin terasa sangat panas.

"Ehem, Pak Darwin, rapat selanjutnya akan dimulai 20 menit lagi," ujar Sofia mengingatkan setelah puas menonton adegan menarik ini.

Mengambil kesempatan ini, Paula buru-buru ingin kabur dari meja kerja Darwin, lalu berjalan dengan tertatih-tatih ke arah sofa.

"Pelan sedikit," ucap Darwin mengingatkan.

"Aku tahu, kamu lanjutkan saja kesibukanmu," balas Paula tanpa menoleh sama sekali. Kedua telinganya tampak memerah di bawah cahaya matahari yang menembus jendela. Tampangnya benar-benar menggemaskan saat ini.

Darwin tidak kuasa menahan tawa. Sofia menatap bosnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status