Share

Antara Bahagia dan Derita

“Mas Bagas.”

Bagas yang sedang sibuk menyuapi Qai langsung mendongak.

‘Astaghfirullah.’ Ia buru-buru memalingkan wajahnya melihat bagaimana Yuri berpakaian.

“Ada perlu apa, Bu?” tanya Bagas, masih sibuk dengan Qai.

Bukannya tergoda pada penampilan Yuri, ia malah jijik karena tahu Yuri menggodanya dengan terang-terangan seperti ini. Tadi malam mengundangnya ke kamar dan sekarang malah memamerkan tubuhnya di depan Bagas.

Mungkin lelaki lain jelas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tapi tidak dengan Bagas. Ia sudah berubah. Ada yang halal untuknya, tidak akan tergoda oleh yang lain.

“Ini anakmu?” tanyanya basa-basi lalu ikut duduk di pasir.

“Iya. Saya kesini bersama istri saya juga sebenarnya,” kata Bagas.

Mata Yuri terbelalak, “Is-istri? Mas Bagas bukannya duda?”

“Itu beberapa hari lalu, Bu. Ibu mau bertemu dengannya, akan saya panggilkan.” Bagas berbalik dan bangkit, melambaikan tangannya pada Nilam, “sayang, sini.”

Yuri yang matanya minus, tidak bisa melihat Nilam dengan jelas saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status