Share

Tak Mempan Digoda

POV Nilam

“Mbak tidak masalah kalau memang Qai masih betah di sana,” ujarku lewat sambungan telepon.

“Betah di sini tapi dia lengket pada Rey, Mbak. Aku malah diabaikan,” jelasnya sambil terkekeh.

Aku pun mengulum senyum mendengarnya, “Mungkin Qai betah disana lewat Reyhan, nanti juga bisa dekat denganmu. Sabar saja, kalau memang Qai masih betah biar nanti Mbak bilang ke Mas Bagas kalau Rey menginap lagi di sana.”

“Iya, Mbak. Terima kasih ya. Maaf merepotkan.”

“Tidak usah sungkan, ya sudah. Mbak tutup ya teleponnya, ini Alin sudah mau pulang soalnya.”

Aku masih berada di sekolah Alin. Karena ini hari pertama, aku harus menemani. Meskipun hari-hari kedepannya juga pasti sama. Namanya juga anak kecil.

Mendengar kabar dari Laras, aku merasa lega. Qai memiliki kemajuan untuk tinggal bersama orang yang baru beberapa kali ditemuinya. Meskipun mungkin tantrumnya jelas pasti tidak hilang, tapi setidaknya Laras merasakan bagaimana dia bisa merawat anaknya sendiri.

[Sayang, masih di sekolah.]

P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status