Share

Gempuran Tak Henti

“Aku dan Rey tetap akan tinggal di sini, kami janji akan mengunjungi mama lebih sering nanti.”

Bu Risti terbelalak karena Laras langsung berubah pikiran, namun ia hanya bisa menahan emosinya karena takut nantinya jika Reyhan akan semakin susah untuk dibawa pulang.

Dengan terpaksa, wanita paruh baya itu tersenyum, “Iya. Tidak apa, yang penting kalian ada datang ke rumah. Kalau begitu mama pamit dulu.”

Laras dan Reyhan mengantar Bu Risti sampai di depan rumah.

Reyhan melirik sang istri, “Sudah kubilang ‘kan. Kalau tidak nyaman langsung katakan, pasti tadi pertama mengatakan iya karena terpaksa,” tebaknya.

“Aku hanya ingin kamu bisa dekat lagi dengan keluargamu tapi sepertinya tinggal di sana tidak cocok untukku,” kata Laras, ia tidak mengatakan apa yang tadi dibisikkan Bu Risti padanya.

Kalau saja Laras mengatakan itu maka yang ada nanti hubungan Reyhan dan sang ibu kembali merenggang dan Laras tidak mau itu terjadi. Ia berusaha untuk membuat Reyhan dan orang tuanya akur, ia merasa sang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status