Share

Dia Sudah Melupakanku?

“Lepas. Mas!”

Laras berontak saat aku menyeretnya keluar dari rumah Mbak Dilla.

“Kau membuatku malu, tahu tidak!”

“Jawab dulu pertanyaanku tadi, benar kamu jadi miskin sekarang, Mas?” tanyanya.

“Masuk!” Aku melepaskan tangannya dan masuk ke dalam mobil lebih dulu.

Sudah datang tidak diundang ke sini lalu membuat keributan. Laras memang membuatku malu. Tidak pernah sekali saja dia bersikap wajar dan tidak membuatku marah.

Selama perjalanan aku sama sekali tidak bicara, membiarkan Laras terus berleloteh. Aku hanya tidak ingin nantinya malah lebih emosi, masalahnya aku sedang menyetir. Lebih baik menyelesaikan semuanya saat di rumah nanti.

Laras juga diam mungkin capek mengoceh terus.

“Kamu tetap mau diam, Mas?” Sampai di rumah Laras langsung buka suara.

Aku menghela napas panjang, “Jelas tidak. Mana mungkin aku jadi miskin lagi.”

“Terus tadi yang kakak kamu bilang itu apa? Candaan?”

“Kenapa kamu lebih galak sih. Kalau memang aku miskin kenapa? Menyesal menikah denganku iya?” Emosiku ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status